Mohon tunggu...
KKN Patrang 243
KKN Patrang 243 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Kolaboratif Kelompok 243 Kelurahan Patrang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 243: Menilik UMKM Bank Sampah Sugiharto di Desa Patrang Jember

8 Agustus 2022   17:30 Diperbarui: 22 Agustus 2022   20:17 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

26 Juli 2022- Unit Bank Sampah merupakan kegiatan yang pertama kali di cetuskan oleh Bambang Suwerda pada tahun 2008 di Jawa Tengah. Unit Bank Sampah memiliki konsep 3R yaitu Reuse (Menggunakan kembali sampah-sampah yang masih bisa dimanfaatkan dan digunakan), Reduce (Mengurangi segala sesuatu yang memunculkan sampah) dan Recyle (Mengolah kembali atau mendaur ulang sampah menjadi suatu produk atau barang yang bermanfaat). Unit Bank Sampah Sugiharto adalah salah satu UMKM yang di kelola oleh Suparmi sejak 2015 hingga sekarang. Suparmi atau biasa di kenal dengan sapaan Uti ini adalah seorang nenek berusia 67 tahun dan aktif dalam kegitan sosial. Bank Sampah Sugiharto sendiri memanfaatkan sampah pampers untuk dijadikan suatu produk bernilai jual.

           

"Sampah pampers bayi yang susah di uraikan dan mampu menghambat saluran air sungai adalah alasan untuk dijadikan produk yang bernilai jual. Hal ini juga merupakan bentuk kepedulian dalam menjaga lingkungan." Ujar Uti Suparmi.

Sampah pampers tersebut dikelola menjadi pot bunga dengan beraneka bentuk dan warna. Sampah  pampers yang digunakan adalah pampers bekas kencing saja. Hal pertama yang dilakukan adalah memisahkan isi pampers dengan bagian luar pampers (bungkus) kemudian lakukan pengeringan dengan di jemur di atas sinar matahari.  Siapkan cetakan  pot bunga plastik, semen, dan pelumas agar bisa diangkat dari cetakkan. Semen hanya di campur dengan air tanpa tanah kemudian bagian pampers luar di celupkan ke dalam adonan semen dan dimasukan kedalam cetakan pot tadi. Pengeringan dilakukan kembali selama kurang lebih 24 jam. Setelah kering cetakan pot pampers di warnai dan di lukis dengan cat warna-warni sehingga menjadi produk jual yang menarik.

dokpri
dokpri

"saya suka mbak, mas dengan kegiatan ini. Soalnya dari Uti sekolah dulu sering mengikuti keorganisasian atau komunitas yang ada di sekolah, jadi Uti kalau diem di rumah enggak enak. Uti juga sering di undang oleh Bu Lurah untuk pelatihan ibu-ibu PKK di Kelurahan" Pangkas Uti.  

Kelompok KKN Kolaboratif 243 di bimbing oleh Dr.Rokhani, SP., MP. yang beranggotakan Muhammad Fernando Akbarsyah, Belgis Bintari Laros, Rizka Maulida Fajriati, Adzraa Aqiilaha Tsabitania, Meydo Milenio Jayu Putra, Mayzaroh Agustin, Wahyu Dwi Firmansyah, Izzatul  Noor Aisyah Putrie, Farah Vebita Nurmala Sari, dan Maryam  Istiqomah  berharap UMKM ini mampu  menjadi salah satu kegiatan yang perlu di kembangkan secara meluas dan menarik kader anak muda-mudi di Desa Patrang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun