Mohon tunggu...
kknp49umsida
kknp49umsida Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/universitas muhammadiyah sidoarjo

mahasiswa yang mengikuti program KKN-P Umsida 2023 di desa Watesnegoro

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Penyuluhan Penyakit Campak dan Nyamuk Chikungunya oleh Puskesmas Manduro Mojokerto

7 Februari 2023   21:23 Diperbarui: 7 Februari 2023   21:28 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Campak adalah infeksi saluran pernapasan yang sangat menular. Penyakit ini ditandai dengan ruam di seluruh tubuh dan gejala seperti flu. Campak merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus paramyxovirus. Penularan umumnya terjadi melalui percikan liur yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi saat bersin dan batuk.

Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak. Virus ini menyerang dan menulari manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus, dua jenis nyamuk juga dikenal sebagai penyebab demam berdarah. Chikungunya dapat menyerang siapa saja. Namun, resiko terserang penyakit ini lebih tinggi pada bayi baru lahir, orang usia 65 tahun ke atas, dan orang dengan kondisi medis lain, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.

Pada hari Selasa (07/02/2023) mahasiswa kelompok 49 Kuliah Kerja Nyata (KKN)/Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengikuti dan membantu pihak Puskesmas Manduro untuk melakukan kegiatan sosialisasi tentang bahaya penyakit campak dan chikungunya.

Untuk mencegah penyakit campak perlu memakan sayur yang berwarna merah, seperti wortel, tomat, paprika, dan lain-lainnya. Karena sayuran tersebut mengandung kaya akan vitamin. Untuk mencegah penyakit chikungunya dengan cara melakukan 3M(menguras, menutup, dan mengubur).

"Untuk menurunkan demam pada sakit campak hendaknya meminum obat paracetamol, apabila tidak punya hendaknya melakukan kompres air dingin pada dahinya," ujar salah satu tenaga medis Puskesmas Manduro.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun