Mohon tunggu...
KKN UM NGENTRONG
KKN UM NGENTRONG Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UM

Menjadi kuliah kerja nyata yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat desa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bersama Posyandu, Mahasiswa KKN Desa Ngentrong Universitas Negeri Malang Dirikan Taman Baca Masyarakat Ramah Anak

8 Juli 2019   13:10 Diperbarui: 8 Juli 2019   13:34 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trenggalek - 17 Juni 2019 merupakan momen yang dapat dijadikan teladan bagi desa-desa lainya. Pasalnya pada hari senin tersebut merupakan hari peresmian berdirinya taman baca "Jendela Cakrawala". Taman baca ini merupakan gagasan dari mahasiswa KKN pulang kampung  Universitas Negeri Malang dengan diketuai oleh Faizal As'ad Rifa'i yang ditempatkan di Desa Ngentrong sejak 21 Mei 2019 lalu.

Dokpri
Dokpri

Taman baca ini merupakan salah satu program utama KKN di Desa Ngentrong ini. Pasalnya di Desa Ngentrong ini belum tersedia dan sangat membutuhkan adanya taman baca utamanya adalah taman baca yang ramah anak. Oleh karena itulah taman baca Jendela Cakrawala ini bekerjasama dengan POSYANDU Desa Ngentrong yang berlokasi di Balai Desa Ngentrong.

Dalam pembuatanya terhitung memerlukan waktu selama 2 hari yakni tanggal 15 dan 16 Juni 2019. Dengan memanfaatkan sebagian barang bekas untuk dekorasi dan bahan-bahan ramah lingkungan sehingga tidak membahayakan anak.

Dokpri
Dokpri

Taman baca ini sendiri diresmikan oleh Bapak Kepal Desa Ngentrong, Nurhadi Sofwan yang juga dihadiri oleh Bidan Polindes setempat, BABINSA, PKK, perwakilan Karang Taruna Desa Ngentrong, Perwakilan dari SD setempat, juga perwakilan anak-anak Desa Ngentrong. Dengan harapan adanya perwakilan tersebut taman baca ini dapat tersosialisasikan ke masyarakat secara keseluruhan.

Adanya taman baca ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca anak-anak khususnya dan masyarakat pada umumnya. "Koleksi buku yang ada kami utamakan merupakan buku anak-anak. Meskipun nantinya juga tidak menutup kemungkinan akan ditambahkan buku-buku untuk jenjang yang lebih tinggi seperti SD, SMP, maupun SMA dan umum " ungkap Zahro selaku ketua pelaksana program kerja ini.

Begitupun dengan harapan bidan POLINDES setempat, nantinya taman baca ini diharapkan menjadi taman baca yang ramah anak-anak dan dapat menjadi wadah untuk menarik mereka belajar dan mengenal buku cerita. Sebab usia anak-anak merupakan usia yang sangat bagus untuk menumbuhkan segala kreatifitas dan memulai hal-hal yang positif sehingga akan terbawa hingga dewasa nantinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun