pembelajaran Madrasah Diniyah dan TPQ yang rutin dilaksanakan setiap hari senin, selasa, rabu, dan kamis. Antusiasme dari anak-anak yang mengikuti Madrasah Diniyah dan TPQ bisa terlihat ketika mengikuti proses belajar mengajar di daerah tersebut.
Mahasiswa KKN MIT 18 Posko 55 UIN Walisongo Semarang mengadakan program kerja dengan melaksanakan pendampinganKegiatan pendampingan pembelajaran Madrasah Diniyah dan TPQ ini mencakup di 3 dukuh yaitu Dukuh Andongsari, Dukuh Gentho, dan Ngawensari Raya. Pelaksanaan kegiatan Madrasah Diniyah dimulai dari pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB, untuk TPQ dimulai dari pukul 16.00 WIB hingga 17.00 WIB.
"Saya sangat merasa terbantu dengan adanya kegiatan pendampingan pembelajaran di TPQ ini, karena dengan jumlah anak-anak yang tidak sedikit dari kakak-kakak KKN mampu menjadikan suasana kelas menjadi lebih kondusif dari biasanya" ujar salah satu tenaga pengajar di TPQ Gentho.
Tidak hanya guru TPQ dan guru Madrasah Diniyah yang memberikan apresisasi kepada mahasiswa dan mahasiswi KKN UIN Walisongo terhadap kegiatan ini, tetapi juga dari wali murid dan masyarakat di Desa Ngawensari menyampaikan rasa senangnya terhadap kegiatan ini yang dapat meningkatkan semangat belajar dan mengaji untuk anak-anak di Desa Ngawensari.
Dari mahasiswa dan mahasiswi KKN UIN Walisongo terlihat antusias dan semangat ketika bertemu dengan anak-anak untuk kegiatan belajar mengajar. Madrasah Diniyah dan TPQ bagi kami merupakan wadah untuk mengamalkan ilmu yang kami dapat sebelumnya dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga kegiatan belajar mengajar selalu diberi kelancaran dan apa yang kami lakukan dapat membawa kemajuan di Desa Ngawensari terutama di bidang pendidikan keagamaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H