Mohon tunggu...
KKN UGM JT261
KKN UGM JT261 Mohon Tunggu... Dosen - Tim KKN PPM UGM Periode 4 JT261

Tim KKN PPM UGM JT261 Periode 4 2019 terdiri dari 27 mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada, dengan Dosen Pembimbing Bu Eko Tri Sulistyani.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kekeringan Melanda Kecamatan Musuk, Peternak Sapi Tatap Perwujudan Edutour di Desa Sruni dengan Optimis

5 Februari 2020   18:32 Diperbarui: 5 Februari 2020   18:30 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musuk merupakan salah satu kecamatan di Boyolali yang memiliki masyarakat dengan mata pencaharian yaitu menjadi peternak, dalam hal ini khususnya peternak sapi. Dalam mengembangbiakkan sapi, peternak di daerah Musuk, terutama di Desa Sruni, memiliki sapi perah. Komoditas ini merupakan produk yang berdaya jual tinggi di masyarakat mengingat konsumsi susu sapi dari tahun ke tahun meningkat secara terus menerus. Hal ini tidak lepas dari kecerdasan masyarakat dan sadarnya masyarakat akan pentingnya keseimbangan nutrisi dalam mendukung gaya hidup sehat.

Selain pemanfaatan produk sapi, masyarakat Desa Sruni juga telah mulai bergerak ke arah pengembangan desa wisata berkonsep edutour peternakan sapi. Edutour peternakan sapi tersebut akan dikembangkan menggunakan konsep seperti kampung batik yang terletak di Laweyan, Surakarta. Konsep ini dipilih lantaran dapat memberikan nuansa otentik dan sederhana kepada para pengunjung, serta dapat menggambarkan keadaan asli keseharian peternakan sapi di Desa Sruni.

Target untuk edutour terkait cukup luas, baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara. Dalam rangka diversifikasi objek pariwisata di Jawa Tengah sendiri, edutour di Desa Sruni ini dianggap dapat bisa melengkapi pilihan dari sekian banyak objek wisata yang telah ada. Harapannya selain  menghibur, objek wisata ini juga dapat dijadikan pendidikan dan pemberdayaan. Bagi masyarakat sendiri, hal ini akan memberbanyak mata pencaharian dan membuka kesempatan baru bagi warga Desa Sruni dalam aspek ekonomis.

Namun, merealisasikan edutour peternakan sapi di Desa Sruni tidaklah mudah, terdapat faktor fundamental yang menghambat. Faktor tersebut adalah kekeringan yang dari tahun ke tahun merupakan masalah utama bagi masyarakat Desa Sruni. Kekeringan tersebut menyebabkan peternak sapi di Desa Sruni tidak dapat memandikan sapi ternaknya setiap hari. Hal ini dapat memicu timbulnya penyakit radang ambing atau mastitis terhadap sapi perah. Penyakit tersebut mengakibatkan menurunnya kualitas dan kuantitas dari susu sapi yang diproduksi.

Adapun dalam menghadapi masalah ini, peserta KKN PPM UGM JT-261 beserta masyarakat terus berusaha untuk menyiasati agar masalah terkait dapat ditanggulangi dan ditemukan solusinya. Bersamaan dengan berjalannya kegiatan KKN, gabungan mahasiswa dan kelompok masyarakat tersebut merencanakan pengeboran di beberapa titik strategis desa guna mendapatkan asupan air yang cukup.

Selain itu, untuk mewujudkan edutour dari aspek lain dalam rangka memenuhi standar, direncanakan juga desain baru untuk kandang sapi perah yang merupakan sorotan utama dari edutour tersebut. Dalam perencanaannya, kandang tersebut direncanakan menjadi kandang yang efisien, higenis, dan juga minim biaya perawatan. Dengan memiliki kandang tersebut, diharapkan bahwa edutour Desa Sruni dapat maju dan selangkah lebih dekat lagi menuju keberhasilan dan perwujudan nyata.

Ditulis Oleh: Farros Dhaneswara (Ilmu Hukum), Edith Gina Josephine (Ilmu Hukum), Benedick Adi Christian (Ilmu Hukum)

Disunting Oleh: Diva Sarasvati (Manajemen) & Kinahanan Farras Amar (Peternakan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun