Desa Pasanggrahan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.Desa Pasanggrahan memiliki suasana alam yang khas dengan keberadaan di pegunungan yang masih sangat alami dengan pemandangan alam yang indah dan hamparan sawah yang sangat luas. Desa Pasanggrahan memiliki beberapa wisata alam yaitu khususnya sumber mata air yang melimpah ruah di beberapa letak dusun. Â Selain itu, budaya yang ada di desa ini sangat melekat dikehidupan sehari-hari masyarakat setempat dan dalam home industri di desa Pasanggrahan sangat berkembang di lihat dari banyakan home industri di setiap dusun, sehingga Desa Pasanggrahan disebut adalah "desa wisata".
hari Rabu, 13 September 2023 Mahasiswa KKNM Kelompok 8 Universitas Subang Melakukan "Program Sosialisasi Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan Berbasis Masyarakat". Bekerjasama Dengan Ibu Ida Erlinda SE, M.Si dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, dan Bapak Alfian Dwi Cahyo dari Team Java Learning Center. Kegiatan ini bertempat di Aula Desa Pasanggrahan.
Sasaran dari Program "Sosialisasi Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan Berbasis Masyarakat" Ini adalah Masyarakat desa Pasanggrahan, Pokdarwis desa, Pengelola Wisata, dan Aparatur Desa Pasanggrahan.
Tujuan dari diadakannya Program "Sosialisasi Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan Berbasis Masyarakat" Ini adalah Memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya konservasi sumber daya air untuk keberlanjutan wisata di Desa Pasanggrahan, serta Meningkatkan kesadaran, peran dan tanggung jawab masyarakat terhadap lingkungan wisata yang ada di desa Pasanggrahan.
Desa wisata Pasanggrahan memiliki tempat wisata yang cukup populer. Wisata tersebut terdiri dari Sumber mata air Cimincul, Sumber mata air Cipondok yang digunakan sebagai sumber air produk ternama dari PT Tirta Investama Subang, Curug (air
terjun) Masigit, dan Cimincul Mountain View. Wisata yang ada di desa Pasanggrahan memiliki daya tarik yang berbeda-beda. Dengan keindahan setiap tempat wisatanya, mampu mendatangkan pengunjung yang cukup banyak. Setiap kunjungan ke tempat wisata dikenakan tarif untuk pengelolaan sumber mata air serta melestarikan wisata alam buatan.
