Ravi Setiawan selalu ketua pelaksana menjelaskan bahwa biopori adalah teknologi sederhana namun sangat bermanfaat. Dengan membuat lubang biopori, air hujan dapat meresap ke dalam tanah dengan lebih cepat, sehingga mengurangi risiko banjir. Selain itu, biopori juga dapat meningkatkan kualitas tanah dan ketersediaan air tanah.
KKN Kolaboratif UIN Walisongo dan UIN Sunan Gunung Djati telah berhasil membuat puluhan lubang biopori di pekarangan rumah dan pekarangan sawah. Kegiatan ini melibatkan seluruh warga dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat. Warga tampak antusias dengan adanya kegiatan ini.
Biopori dapat diisi dengan limbah rumah tangga. Seperti bekas sayuran, buah dan lain-lainÂ
Biopori tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan adanya biopori, produksi pertanian dapat meningkat karena tanah menjadi lebih subur. Selain itu, biopori juga dapat mengurangi risiko munculnya penyakit yang berkaitan dengan genangan air, seperti demam berdarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H