Desa Banaran, 20 Agustus 2024 -- Banaran Festival 2024 berlangsung dengan sukses dan meriah di lapangan MI Qomarul Huda, Desa Banaran. Acara ini merupakan program utama kelompok KKN MMK Kolaboratif 5 UIN Semarang dan Bandung, yang bertujuan menampilkan kesenian lokal serta mengembangkan UMKM di desa Banaran dan sekitarnya. Selain itu, festival ini juga menjadi ajang perpisahan bagi para peserta KKN.
Acara dimulai pukul 13.00 WIB dengan pembukaan oleh MC yang memandu rangkaian acara dengan penuh semangat. Pertunjukan pertama adalah tilawah dari Zalfa, juara ketiga lomba Banaran Mencari Bakat (BMB). Suara merdu Zalfa melantunkan surat Al Qur'an memikat hati para penonton.
Setelah tilawah, sambutan dibawakan oleh Bapak Salim, S.Ag selaku Kepala Desa Banaran. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih kepada para peserta KKN atas dedikasi dan kontribusi mereka selama 45 hari terakhir. Sambutan kedua disampaikan oleh Adinda Ririh Juwita, koordinator desa sekaligus ketua pelaksana Banaran Festival. Ia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini serta meminta maaf atas segala kekurangan selama masa KKN.
Acara dilanjutkan dengan penampilan drum band Gema Nawatika Sakti, salah satu kesenian yang terkenal di desa Banaran. Penampilan mereka yang meriah disertai atraksi menarik membuat suasana semakin hidup. Selanjutnya, Warok Turonggo Satrio Manunggal, juara pertama lomba BMB, tampil dengan penuh percaya diri, menunjukkan bakat dan semangat seni yang tinggi dari anak-anak Banaran. Warok Suromakukuhan, juara kedua BMB, juga memukau penonton dengan penampilan kreatif mereka.
Kesenian Reog Langen Sedyo Utomo menyusul dengan penampilan yang memukau dan penuh warna, diakhiri dengan atraksi menggendong salah satu anggota KKN yang mendapat sorakan meriah. Setelah itu, ada jeda untuk sholat sebelum melanjutkan acara.
Para peserta KKN mempersembahkan tari Wonderland Indonesia, yang menggambarkan kekayaan budaya dan tradisi Indonesia. Penampilan ini menambahkan nuansa budaya yang mendalam pada festival. Kemudian, penyerahan sertifikat dan kenang-kenangan dilakukan untuk desa dan para pengisi acara, di mana kepala desa menerima sertifikat penghargaan.
Kesenian berikutnya adalah Barongsai Mutiara Naga dari RT 07 Desa Banaran. Penampilan Barongsai ini menarik perhatian dengan efek glow in the dark dan keterlibatan beberapa anggota KKN. Selanjutnya, Dayak Rayung Kidul dari RT 09 menyajikan tarian menawan dengan kostum unik dan riasan wajah yang seram.
Festival ditutup dengan penampilan Kubro Siswo Putro Mudho, yang dikenal dengan atraksi menegangkan seperti makan kaca dan jalan di atas ketinggian. Kesenian terakhir, Warok Satrio Jiwo Rogo, menyajikan tari yang indah dan seram, diakhiri dengan kejadian menarik ketika salah satu panitia kerasukan dan ikut menari di tengah-tengah penari, yang dapat ditangani dengan baik.
Acara Banaran Festival ditutup dengan penuh haru oleh MC, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membuat acara ini sukses. Banaran Festival 2024 tidak hanya menampilkan kekayaan seni dan budaya lokal, tetapi juga mempererat hubungan antara masyarakat dan para peserta KKN, meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang terlibat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H