Bandug Barat-Perihal kehidupan berumah tangga dan bermasyarakat, tentu tidak jauh dari yang namanya limbah. Salah satunya yakni sampah yang dihasilkan dari segala aktifitas sehari-hari, banyaknya aktifitas yang dilakukan tentu mejadi pemicu juga akan banyaknya sampah yang dihasilkan, yang tentunya akan mengakibatkan terjadinya penimbunan sampah, apabila tidak pintar-pintar dalam mengolahnya.
Hal tersebut menggugah hati mahasiswa KKN kelompok 59 ini untuk membuat tong sampah yang multifungsi. Dikatakan multifungsi sebab tong sampah ini bukan hanya untuk pembuangan sampah saja, namun juga sekaligus digunakan sebagai tempat pembakaran pada tong itu secara langsung.Â
Disisi lain, untuk menghindari tatkala cuaca yang tidak mendukung sebab hujan, tong tersebut dilengkapi dengan tutup yang di cat warna hijau dan merah, dan sirkulasi pembuangan air di bagian bawah.
Antisipasi tersebut guna memberikan kenyamanan dan tentunya kebersihan agar tidak terdapat genangan air yang tertimbun di dalam tong sampah.Â
Pasalnya, tong sampah merupakan tempat pembuangan dan dapat dipastikan di dalamnya bukan hanya barang yang bersih, sehingga untuk menghindari akan adanya jentik-jentik nyamuk, maka dibuatlah sirkulasi air tersebut.
Prinsip warga Desa Kertawangi terkait "suatu kedzoliman apabila sampah yang kita produksi sendiri justru dibuang ke wilayah orang lain", yang tentu tidak semua tempat ditemukan adanya prinsip tersebut. Hal ini menjadi keunikan yang akhirnya menggugah hati mahasiswa untuk membuatkan tempat pembuangan yang sekaligus menjadi pembakaran ini.
Sebanyak lima tong sampah didistribusikan ke lima titik Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Dengan harapan akan meminimalisir pembuangan sampah yang berserakan, pembakaran yang tidak beraturan, dan menjadi salah satu langkah pembasmian jentik-jentik nyamuk. (SNA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H