Mohon tunggu...
Kelompok 59 KKN MIT XIV
Kelompok 59 KKN MIT XIV Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

Akun resmi kelompok 59 Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN MIT) ke-14 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Produksi Susu Sapi Perah Tunjang Perekonomian Warga Kertawangi

18 Juli 2022   06:37 Diperbarui: 18 Juli 2022   07:37 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota Kel-59 KKN MIT XIV UIN Walisongo Semarang saat mengunjungi peternakan sapi perah milik warga (Foto: dok. internal)

Bandung Barat – Susu sapi menjadi salah satu komoditas penunjang perekonomian warga Desa Kertawangi selain sayur dan hasil kebun lainnya. Hal ini tak lepas dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dalam mengolah Sumber Daya Alam (SDA) lokal. Senin (18/07).

Kertawangi merupakan daerah yang terletak di lereng Gunung Burangrang, dengan suhu kisaran 13˚ hingga 24˚C.  Hal ini menjadikan tanaman-tanaman di sekitar tumbuh subur dan segar. Hal tersebut menjadi nilai positif  bagi warga setempat dalam menunjang perekonomian warga, salah satunya dalam menghidupi hewan ternak yang dikelola.

Meski mayoritas bermatapencaharian sebagai petani, sebagian warga di sini sebagai peternak sapi perah, salah satunya adalah Guntur.  Ia telah menjalani profesinya tersebut  sejak tahun 1988, saat ini sapi yang ia ternak mencapai 37 ekor sapi.

Setiap hari, hasil perahan susu sapi yang bisa diambil sebanyak 150 liter susu, dengan harga jual umumnya Rp. 8000/liter. Waktu pemerasan susu dimulai pada pukul 06.00-15.30 WIB. Pengelolahan peternakan tersebut dijalani bersama dengan ayahnya dengan sejumlah karyawan, lantas hasil susu perah tersebut didistribusikan ke Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Waserda.

Koperasi Unit Desa Sarwa Mukti Waserda merupakan salah satu pusat penjualan usaha lokal warga setempat, yang diolah secara home-industry (industri rumahan). Didominasi oleh olahan berbahan susu yang dikolaborasikan dengan buah-buahan seakan menjadi simbol bahwasannya desa tersebut merupakan desa penghasil susu dan buah yang tinggi.

Tersedia berbagai macam olahan, diantaranya yakni olahan susu murni, yougurt, dodol susu, es lilin, karamel, kerupuk susu, dan masih banyak lagi olahan lainnya. (AFSF/RRR)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun