Mohon tunggu...
Kelompok 59 KKN MIT XIV
Kelompok 59 KKN MIT XIV Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

Akun resmi kelompok 59 Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN MIT) ke-14 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Greenhouse Mawar: Upaya Memupuk Jiwa Konservatif Santri Darul Inayah

17 Juli 2022   21:12 Diperbarui: 17 Juli 2022   21:36 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung Barat -- Pondok Pesantren Darul Inayah Kertawangi, Kecamatan Cisarua berinisiatif mengembangkan jiwa religi, lestari dan wirausaha santri melalui Greenhouse (Baca: Rumah Hijau) khusus Bunga Mawar di pekarangan kompleks pondok.

Greenhouse Mawar seluas 15 meter persegi ini telah eksis sejak lima tahun lalu di kompleks Pesantren Darul Inayah. Taman kecil ini dikelola mandiri oleh para santri Ponpes Darul Inayah. Konsep 'greenhouse ala santri' menjadi daya tarik tersendiri bagi pesantren yang tengah merintis kurikulum pendidikan keagamaan salaf (klasik) berbasis Tahfidz al-Qur'an, lingkungan dan kewirausahaan sejak tahun 2003 ini.

"Secara pribadi, Saya justru senang dengan adanya greenhouse ini. Sebab, selain Saya bisa belajar ilmu agama, juga bisa belajar mawar dan berkhidmah pada pondok", ungkap Tri Laksono Ahmadanil salah satu santri pengelola greenhouse.

Tak sekadar merawat, greenhouse swadaya santri ini juga melakukan pembibitan mawar dengan teknik stek batang. Pemupukannya biasanya dilakukan dengan frekuensi sekali dalam satu minggu. Bibit mawar ditanam secara berkelompok berdasarkan warna bunganya. Varian warna bunga mawar di greenhouse ini antara lain putih, merah, merah muda, kuning dan oranye.

"Saat musim panen, bunga mawar dapat dipetik dua hari sekali untuk dijual pada bandar (baca: pengepul) dengan kisaran harga 15 ribu hingga 30 ribu per kodi. Laba hasil penjualan bunga mawar dialokasikan ke pondok pesantren sebagai tambahan biaya makan untuk para santri", papar (nama santri) dalam wawancara (Jumat, 1/7).

Keberadaan greenhouse swadaya santri ini selain membawa manfaat edukasi dan agribisnis, juga membawa manfaat bagi lingkungan sekitar, baik dari sisi pelestarian tanaman hias ataupun peningkatan kualitas udara. Manfaat lain yang bisa didapat misalnya manfaat estetika yang memperindah tata ruang area pesantren. (FNH/SNA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun