Mohon tunggu...
KKN MIT Posko49
KKN MIT Posko49 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Uin walisongo

Hobi menulis dan mencari topik berita yang terhangat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memeriahkan Penyambutan Tahun Baru Islam di Desa Tejorejo bersama Mahasiswa KKN MIT-18 UIN Walisongo

17 Juli 2024   22:43 Diperbarui: 17 Juli 2024   22:49 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tejorejo, 16 Juli 2024 -- Desa Tejorejo menggelar acara istighosah dan doa bersama yang melibatkan seluruh dusun, yaitu Dusun Krajan, Dusun Sono, dan Dusun Boja. Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk syukur dan harapan akan kedamaian serta kesejahteraan bagi masyarakat desa. Mahasiswa KKN MIT-18 UIN Walisongo dari posko 49 ikut berkontribusi dalam meramaikan acara tersebut.

Doa bersama ini dikenal dengan sebutan nyadran. Nyadran merupakan suatu tradisi yang tercipta dari adanya proses akulturasi antara budaya Jawa dengan budaya Islam. Dalam bahasa sanskerta nyadran berasal dari kata sraddha yang artinya keyakinan, sedangkan dalam bahasa jawa nyadran berasal dari kata sadran yang memiliki arti ruwah syakban (yang pelaksanaanya bertepatan di bulan syakban pada kalender hijriyah atau ruwah pada kalender jawa). 

Kegiatan nyadran ini biasanya melibatkan warga setempat, diantaranya mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua yang berkumpul pada satu majlis. Salah satunya pada Dusun Sono di Desa Tejorejo, Kendal acara nyadran ini bertempat di petilasan Nyai Fatimah binti Maimun, yang biasanya sering disebut Nyai Gedang oleh masyarakat setempat.

Adapun acara nyadran ini dilaksanakan setiap tahunnya oleh warga setempat guna melestarikan budaya yang ada sebelumnya. Serangkaian acara yang terlaksana dalam acara nyadran di Dusun Sono ini diantaranya dibuka dengan sambutan dari para sesepuh desa, dilanjutkan dengan istighosah dan doa bersama yang diniatkan untuk para leluhur, ulama, dan untuk kesejahteraan masyarakat Desa Tejorejo. Kemudian sebagai penutupan acara dimeriahkan dengan acara makan bersama yang telah disiapkan sebagai sarana dalam merekatkan sesama masyarakat.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin di masa mendatang, sebagai upaya untuk terus menjaga nilai-nilai spiritual dan kebersamaan di tengah masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun