Kelompok KKN Posko 106 UIN Walisongo Semarang 2023 melakukan kunjungan ke usaha industri rumah tangga di Desa Sidoharjo Kecamatan Guntur, Demak, Rabu (12/7/2023).Â
Tujuan kunjungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Sidoharjo merupakan upaya untuk mempromosikan produk - produk yang dihasilkan oleh warga Sidoharjo.Â
Selain itu, adalah untuk mendata dan mempelajari bagaimana cara menjalankan UMKM di Desa Sidoharjo serta mencari tahu kesulitan apa yang dihadapi oleh pelaku usaha di desa tersebut. Menurut informasi dari kepala desa, usaha tersebut merupakan penunjang perekonomian masyarakat setempat.
Sebelum melakukan survei, kami mengumpulkan informasi dari kepala Dusun dan beberapa anggota masyarakat sekitar. Pak Faozi, begitu beliau biasa disapa, memproduksi makanan siap santap yang dibuat dari olahan ikan tenggiri, produk yang dibuatnya meliputi; pempek ikan tenggiri asli Palembang, sempolan ikan tenggiri dan kerupuk tenggiri.Â
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan di tempat produksi, beliau memasarkan produknya dengan berkeliling di berbagai desa. Tak hanya itu, beliau juga memasarkan produknya ke guru guru mulai dari SD - SMA, bahkan olahan ikan tenggiri tersebut juga beliau sampai ke Puskesmas, Kantor Bupati serta Kapolres Demak. Pemasaran produk tersebut mulai berlanjut dari mulut ke mulut hingga usaha beliau menarik perhatian reseller-reseller dan hal ini berlanjut hingga sekarang.Â
Dalam wawancara bersama pak Faozi, saat ditanya apakah ingin mencoba memasarkan produknya secara online, beliau merasa tidak terlalu tertarik dengan model pemasaran seperti itu, "Sudah pernah pemasaran secara online akan tetapi sudah tidak tertarik sebab adanya kendala transportasi dan dapat terjadi kerugian." ujarnya.Â
Selama kunjungan berlangsung, mahasiswa KKN tidak hanya melakukan wawancara, tetapi juga ikut melihat dan membantu dalam proses pembuatan olahan ikan tenggiri yang meliputi pempek ikan tenggiri, sempolan ikan tenggiri dan kerupuk tenggiri.Â
Dalam proses pembuatan produk olahan ikan tenggiri tersebut beliau tidak menggunakan mesin modern melainkan hanya menggunakan cara tradisional yakni menggunakan tungku dan bahan bakarnya dari kayu. Beliau juga memperhatikan segi kesehatan dalam proses pengemasannya, seperti untuk alas bungkus pempek beliau menggunakan daun pisang untuk menghindari zat kimia yang ada pada kertas pembungkus nasi.
Produk olahan ikan tenggiri ini terdiri dari pempek ikan tenggiri yang meliputi 4 macam pempek yakni pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek kulit dan pempek biasa. Selain pempek, produk olahan ikan tenggiri yang lain yaitu kerupuk ikan tenggiri yang ada 2 macam yaitu kerupuk bontot dan yang biasa. Serta juga ada produk sempolan ikan tenggiri.Â
Beliau memulai usaha produk ini tahun 2019, setelah beliau berhenti menjabat sebagai kepala Desa Sidoharjo. Mulai saat itu beliau tertarik untuk berjualan olahan ikan tenggiri di sebuah desanya.Â
Selain tujuannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, menurutnya modal yang digunakan kecil dan menguntungkan, serta bahan yang digunakan untuk membuat berbagai macam dari olahan ikan tenggiri tersebut juga mudah didapat, sehingga pengusaha tertarik dengan usaha olahan ikan tenggiri.Â
Salah satu harapan dari pak Faozi selaku pemilik usaha, menginginkan produknya bisa mendapat sertifikat halal. Sedemikian rupa sehingga pemilik usaha meminta bantuan pada mahasiswa KKN supaya usahanya mendapat sertifikasi halal sesuai dengan harapannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H