Mohon tunggu...
Muhamad IqbalFahmi
Muhamad IqbalFahmi Mohon Tunggu... Editor - frelance

media untuk menambah wawasan dan pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UIN WS, Terjun Langsung dalam Pembuatan Cokelat Tempe di Sumurrejo

3 Agustus 2022   23:00 Diperbarui: 3 Agustus 2022   23:05 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram Dari Rumah (MIT DR ) 14 kelompok 11 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang pada tanggal 24 Juli 2022 Menggelar Pelatihan Cokelat Tempe di desa Dampyak Kel. Sumurrejo Gunungpati Semarang atau nama lainnya Kampung OKE yang diikuti oleh beberapa mahasiswa dan peserta umum dari universitas lain. Warga di sekitar kampung Kaum Dampyak RW.04 Kelurahan Sumurrejo turun temurun bermata pencaharian yang berkaitan dengan bahan baku kedelai, seperti usaha Home Industri Tahu dan Tempe. Biasanya makanan berbahan baku tempe dimasak dengan cara digoreng atau dicampur dengan bahan lain, menjadi sayur atau lauk yang enak untuk disantap. Perkembangan selanjutnya ada yang mengolah tempe menjadi tempe kripik, Brownies tempe, Nuget tempe, Cokelat tempe dan lain-lainnya.

Namun ditangan Bu Mutomimah tempe bisa diolah menjadi makananan yang kekinian. Cokelat dari tempe, Cokelat yang biasanya dipadukan dengan kacang mete atau almond, oleh Bu Mutomimah cokelat dipadukan dengan kedelai bahan baku tempe, hasilnya cokelat batangan rasa tempe. Ada beberapa varian rasa, yaitu cokelat tempe rasa white Choco,  cokelat tempe susu, choco tempe, dan cokelat tempe Dau kelor. Proses pembuatan cokelat tempe tidaklah sulit. Tempe yang sudah disangrau kemudian dicampur dengan cairan cokelat dan dicetak dengan takaran berbentuk batangan cokelat. Kemudian dimasukan kedalam freezer selama 5 menit, kemudian dilepaskan dari cetakannya. Tahap selanjutnya pengemasan.

Bu Mutomimah selain memproduksi cokelat tempe ia juga mencoba berinovasi membuat makanan dengan bahan baku tempe lain, seperti keripik tempe original dan kripik tempe daun kelor. "Karena tempe sendiri kebetulan merupakan produk dari desa sendiri". Berkat inovasi Bu Mutomimah, Desa Sumurrejo menjadi kampung tematik atau kampung OKE . Bu Mu tak pelit untuk berbagi ilmu, bahkan dengan Mahasiswa UIN Walisongo Semarang sekalipun. Mahasiswa secara berkala untuk belajar atau melakukan pelatihan membuat cokelat tempe, mulai dari proses pencairan, pencetakan, hingga pengemasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun