Mohon tunggu...
KKN MIT Kelompok TigaSatu
KKN MIT Kelompok TigaSatu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok 31 KKN MIT UIN Walisongo Ke-14

Profil ini sebagai tempat untuk pemostingan karya tulis berupa artikel maupun berita selama melaksanakan kegiatan KKN di desa Penusupan, Kec. Pangkah, Kab. Tegal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN MIT-14 Kelompok 31: Kiat Sukses Usaha "Keripik Pisang Bahtiar" Produk Olahan Rumah sampai Go International

20 Juli 2022   10:28 Diperbarui: 20 Juli 2022   10:42 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN MITDR-14 UIN Walisongo kelompok 31 yang bertempat di Desa Penusupan Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal menyambangi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di desa setempat, Rabu (6/7/22).

.
Usaha mikro kecil menengah adalah istilah umum dalam dunia ekonomi yang merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang No. 20 tahun 2008. Dalam skala yang luas telah banyak sekali UMKM yang berkembang dan maju dengan pesat dengan menjual produk unggulannya masing-masing. Produk yang paling banyak dicari tentunya adalah Bisnis UMKM Kuliner. Berbagai macam usaha kuliner tersedia seperti bakso, sate, jajanan camilan, warung makan, dan berbagai inovasi kuliner lainnya.

.
 Salah satu bisnis UMKM kuliner desa Penusupan juga ada yang terkenal bahkan sudah Go Internasional yaitu usaha keripik pisang. Dari namanya mungkin produk ini terkesan biasa saja bahkan sudah terlalu banyak yang memiliki usaha yang sama. Namun siapa sangka, produk ini sudah dikenal dan dipasarkan secara luas seperti di Semarang, Jogja, Bandung, Jakarta, Cirebon, dan bahkan sampai ke luar negeri yaitu Singapura, Arab, Belgia, Canada, Benua Amerika, dan lain sebagainya.

.
Bapak Sobirin (49 Tahun) selaku pemilik UMKM keripik pisang pada saat ditemui menjelaskan bagaimana awal mula usaha ini hingga produknya bisa sampai se-terkenal itu. Para Mahasiswa KKN ditunjukan bukti nyata tentang terkenalnya usahanya ini yaitu dimuat dalam berbagai berita, diantaranya media cetak sejumlah 30, media online 20, 3 kali diundang ke luar negeri untuk memasarkan produknya, berbagai bukti bahwa telah mengikuti semua kegiatan webinar/seminar kementrian, diantaranya Kemenparenkraf, Kemendag, dan Kemenkumham, serta beberapa kali diundang untuk menjadi narasumber oleh kementrian, juga menjadi narasumber di luar negeri. Dari ketidaksengajaan hingga menjadi terkenal di pasaran, begitulah kira-kira ungkapan yang tepat terhadap usahanya ini.
"Awalnya tidak sengaja, dulu itu saya jualan bakso, sampai suatu hari melihat pisang banyak yang terjual, akhirnya iseng-iseng mencoba dengan membuat sekilo dahulu, dititipkan ke warung-warung sekitar dan ternyata usaha tersebut telah penuh juga sampai ke Kabupaten hingga  pada akhirnya pindah dan mencari lokasi penjualan yang lebih strategis, seperti pasar, tempat keramaian, dan lain sebagainya."  Ujarnya pada Rabu (6/7/22).

.
Menurutnya dalam berusaha itu harus mempunyai tekad dan usaha yang tekun. Meskipun memiliki usaha yang sama, namun tentunya harus ada pembeda antara produk kita dan orang lain, agar produk kita bisa dikenal dan maju.  
"Awalnya ya jualan keripik pisang biasa, terus penasaran bagaimana caranya agar produk saya ini bisa berkembang dan terkenal, semuanya itu saya lalui lewat proses yang panjang, yaitu dimulai dari melihat/survei di sosmed, seminar berbayar, masuk ke dinas umkm, produksi kecil berbayar, akhirnya dapat ilmunya dan berkembang karena kemasan beinovatif, berbeda dari awal plastik biasa sama streples kemudian memasarkannya lewat market online, offline indomaret alfamart, dan berbagai tempat penjualan lainnya." Ucapnya.

.

"Dalam hal menuju luar negeri itu memakai sistem acak dari berbagai UMKM yang ada dan siapa yang mewakili, hingga kemudian dapat undangan untuk berangkat, dan kebetulan saya adalah salah satunya. Hal ini saya dapatkan bukan hanya karena faktor keberuntungan saja, namun saya menanamkan dalam mindset pikiran saya bahwa pentingnya masa depan dan di tahun 2020 saya harus sukses, punya cita-cita yg kuat, value yang lebih, sehingga bisa terkenal baik di lokal maupun mancanegara. "Tambahnya lagi.

.
Usaha yang telah berjalan kurang lebih 12 tahun ini ia namakan "Bahtiar Keripik Pisang" yang diambil dari nama anaknya. Dalam kegiatan produksinya usahanya menggunakan pisang "kepok", yakni pisang yang memilki banyak khasiat yang kaya akan potasium dan membantu mengatur sistem peredaran darah tubuh dengan mengantarkan oksigen ke otak. Juga membantu menjaga detak jantung normal dan keseimbangan kandungan air dalam tubuh. Inilah yang kemudian akan mengurangi risiko stroke dan mengatur tekanan darah. Pembuatan dan pengolahan keripik pisang ini masih secara manual atau home industri yang masih dibuat rumahan dengan memperkerjakan 6 orang karyawan.

.
 Dalam kesempatan yang berharga ini, para Mahasiswa KKN mendapatkan ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat sekali. Salah satu Mahasiswa KKN, Ahmad Zidan Rizqi Menuturkan bahwa UMKM desa bisa menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi permasalahan ekonomi pada kelas kecil sampai menengah.
"dengan adanya UMKM ini saya rasa mampu menaikan taraf ekonomi warga dan juga bisa menjadi ladang pekerjaan baru sehingga diharapkan mampu menekan angka pengangguran di Penusupan sendiri khususnya." jelasnya.

.

Dengan adanya sambangan serta silahturahmi dari para Mahasiswa KKN ini diharapkan menjadi lebih terbantu dengan bertambahnya wawasan untuk memperluas pemasaran produk dan usaha "Bahtiar Keripik Pisang" ini. Di satu sisi juga, mampu untuk menjadi bekal dan modal jikalau suatu saat nanti berkecimpung dalam dunia bisnis. Mengingat untuk saat ini UMKM desa mempunyai peran cukup strategis pada pembangunan ekonomi dalam skala nasional. Selain di perkotaan, UMKM desa juga dipandang mempunyai prospek yang bagus di masa mendatang untuk pemulihan ekonomi. Bahkan pemerintah ikut turun membantu dan selalu mendorong UMKM di ranah pedesaan untuk bisa maju dan berasing dengan jenis usaha lain dalam kancah internasional.

Jurnalis: Nur Fitriantoro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun