Desa Jerukgiling, Jum'at, 12/7/2024-- Tradisi Nyadran di Desa Jerukgiling kembali dilaksanakan dengan khidmat pada Jumat Kliwon di bulan Muharram/Suro. Kegiatan tahunan ini merupakan wujud akulturasi budaya Jawa dan Islam, di mana masyarakat desa berbondong-bondong mendatangi tempat petilasan leluhur untuk mendoakan mereka yang telah tiada, serta mengingatkan diri akan kematian yang pasti dialami setiap manusia. Selain itu, tradisi ini juga bertujuan untuk melestarikan budaya gotong royong dan menjaga kerukunan warga desa melalui kegiatan "Kembul Bujono" atau Makan Bersama.
Rangkaian Prosesi Nyadran di Desa Jerukgiling:
1. Bersih Makam/ petilasan Leluhur: Kegiatan gotong royong membersihkan petilasan leluhur sebagai tanda penghormatan kepada leluhur atau tokoh yang berjasa pada desa tersebut.
2. Kirab: Arak-arakan masyarakat menuju tempat petilasan untuk prosesi nyadran.
3. Sambutan Kepala Desa: Penyampaian maksud dan tujuan upacara nyadran oleh Kepala Desa Jerukgiling.
4. Doa Bersama: Dipimpin oleh sesepuh desa untuk mendoakan leluhur yang telah tiada.
5. Tasyakuran: Prosesi makan bersama seluruh masyarakat yang hadir, sebagai ajang untuk mempererat hubungan sosial melalui tegur sapa dan senda gurau.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI