Â
- Aspek Sosial, aspek sosial menjadi pemantik yang ulung untuk membuka gerbang semangat mengabdi serta untuk memudahkan wacana serta strategi pemberdayaan masyarakat, maka pada aspek sosial ini tim KKN membangun silaturahmi dan sinergi dengan masyarakat sekitar melalui perkumpulan-perkumpulan baik dalam rangka kegiatan sosial maupun keagmaaan
- Aspek Ekonomi, sebagai salah satu sektor yang paling terkena dampak karena pandemi. observasi serta screening terhadap masyarakat perlu dilakukan untuk mengetahui rincian permasalahan yang memungkinkan tim KKN 72 mengakomodirnya. Pada aspek ekonomi, sebagian besar mata pencaharian warga bertumpu pada sektor pertanian, permasalahannya adalah kurangnya usia produktif muda yang berminat untuk menjadi petani. Maka strategi yang dilakukan tim KKN 72 adalah dengan menyelenggarakan pelatihan atau workshop Ekonomi dan Pertanian sebagai bekal kemampuan serta pengetahuan bagi para petani khususnya petani muda guna mengoptimalisasi SDA dan SDM yang ada
- Aspek Kesehaatan, dilakukan dengan memfasilitasi masyarakat untuk melakukan konsultasi-konsultasi medis, penyuluhan kesehatan terkait Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sosialisasi cegah Demam Berdarah (DBD) hingga posyandu setelah seluruh aktifitas pada sektor kegiatan mengalami stagnan.
- Aspek Pendidikan, kurangnya kesadaran akan urgensi pendidikan, membuat aspek pendidikan menjadi lemah, tingginya angka putus sekolah yang disebabkan karena permasalahan finansial menjadi permasalahannya. Pada aspek pendidikan, strategi dilakukan dengan mengkampanyekan urgensi pendidikan tinggi yang dikorelasikan dengan manfaat untuk ekonomi dan didasari oleh pengetahuan agama. Selain itu, strategi juga dilakukan dengan membuka wadah bimbel gratis bagi anak-anak setingkat SD-SMP dengan metode pembelajaran yang kreatif serta mengenalkan sistem pembelajaran berbasis aplikasi guna menunjang fleksibiltas anak dalam belajar.
- Aspek Keagamaan, kontribusi tim KKN menjadi penting pada aspek ini. Karena sama halnya dengan aspek sosial, pada aspek keagamaan diperlukan kembali pantik asa untuk menyulut semangat bermasayarat yang sebelumnya redup, maka pada aspek ini dilakukan dengan mengadakan perkumpulan keagamaan bersama dengan masyarakat sekitar dengan membawa semangat Moderasi Beragama.
DAFTAR PUSTAKA
Â
Sumaryo, Implementasi Participatory Rurual Appraisal (PRA) dalam Pemberdayaan Masyarakat. disampaikan dalam pelatihan pengorganisasian masyarakat dalam rangka peningkatan mutu pengabdian pada masyarakat, di IAIN Raden Intan Bandar Lampung, 26 November 2005.
Hikmat, H., Strategi Pemberdayaan Masyarakat, (Bandung: Humaniora Utama Press, 2001)
Pujii Hadiyanti, Strategi Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Keterampilan Produktif di PKBM Rawasari, Jakarta Timur, (Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan), Vol. 17, April 2008, hal 91-92
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H