Mohon tunggu...
kknmit 2024
kknmit 2024 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kumpulan artikel dan berita acara dari setiap kegiatan KKN

Menuliskan artikel, berita acara serta mendokumentasikan setiap kegiatan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Lestarikan Budaya Tanpa Tinggalkan Nilai Agama, KKN MIT Posko 13 Adakan Ngaji Budaya

29 Juli 2024   07:28 Diperbarui: 29 Juli 2024   07:31 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN --MIT) Posko 13 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang adakan program kerja ngaji budaya sebagai bentuk ekspresi kebudayaan dan moderasi beragama di indonesia yang dilaksanakan di aula balaidesa Sendangdawuhan, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, Sabtu  (27/7/2024).

Acara diawali dengan pembukaan yang disampaikan oleh Kinto Tri Hamda dan faizatul Ulya selaku Master of Ceremony. Dilanjut dengan sambutan yang disampaikan Waryono selaku Kepala Desa Sendangdawuhan. Beliau berharap dengan adanya ngaji budaya ini, masyarakat dapat menambah pengetahuan yang mendalam demi melestarikan tradisi kalang obong yang memang sudah dilaksanakan turun temurun oleh para leluhur mereka.

Purwati, Kepala sekolah SD Negeri 2 Sendangdawuhan yang juga merupakan keturunan kalang menyampaikan mengenai sejarah asal usul tradisi kalang, tujuan tradisi kalang, daerah -- daerah yang masih melestarikan tradisi kalang, alasan mengapa tradisi tersebut masih dilaksanakan hingga sekarang dan juga prosesi pelaksanaan tradisi kalang obong tersebut.

"Kalang obong ini merupakan budaya, bukan kepercayaan, percaya atau tidaknya dikembalikan ke masing -- masing individu. Tradisi kalang obong dilaksanakan melalui prosesi pembakaran barang - barang yang memang menjadi peninggalan almarhum seperti pakaian, kasur, tas , sepatu, perhiasan dan sebagainya," terangnya

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Sementara itu dukun kalang obong yang akrab disebut Dukun Sonteng, Suwariyah juga memaparkan mengenai apa saja yang harus disiapkan untuk dijadikan sesajen serta urutan prosesi kalang obong dari awal hingga puncak prosesi yakni pembakaran barang -- barang arwah dan penyebaran uang koin.

"biasanya isian sesajen itu ada bebek, buah buahan, biji bijian dan masih banyak lagi. Setelah ritual sajen dibacakan, patung boneka dibawa dan diputarkan mengelilingi rumah selama 3x putaran lalu disimpan di kamar. Untuk pembakaran barang -- barang arwah dilakukan keeseokan harinya, biasanya pukul 03.00 WIB pagi," jelasnya.

Antusiasme warga dalam mengikuti acara ngaji budaya terlihat dari banyaknya peserta yang ingin bertanya dan mengetahui lebih mendalam mengenai tradisi kalang obong tersebut. Baik hambatan, tantangan, maupun akibat yang akan didapatkan jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pemberian sesajen dan barang barang yang diperlukan.

Koordinator desa, Helmy berterimakasih kepada warga dan peserta yang turut hadir menyukseskan acara ngaji budaya ini. Ia berharap warga Sendangdawuhan, khususnya kalangan muda mampu melestarikan dan menjaga tradisi kalang obong yang telah diwariskan oleh leluhur mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun