Batang, 9 Juli 2024 -- Tahun baru Islam diperingati dengan tujuan agar umat Islam mampu mengambil I'tibar (pelajaran) dari peristiwa hijrah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Dari peristiwa hijrah tersebut, umat muslim hendaknya mengambil makna dan pesan yang terkandung. Terutama dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tahun baru Islam jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024. Dengan mayoritas warga beragama Islam, Desa Harjowinangun Timur menggelar acara tasyakuran sebagai bentuk rasa syukur karena masih dapat bertemu dengan tahun baru Islam pada Sabtu malam (6/7). Acara tasyakuran diadakan di kediaman Ustadz Jazuri, selaku tokoh agama di Dusun Pakis, Desa Harjowinangun Timur.
Acara tasyakuran digelar bersama rutinan rebana yang diikuti oleh warga laki-laki dan sebagian mahasiswa KKN MB Posko 59. Acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Jazuri, kemudian dilanjutkan dengan makan bersama (bancakan).
Zaki Aris Nursifa, selaku perwakilan dari Divisi Pendidikan dan Keagamaan menyampaikan bahwa, sudah menjadi keharusan bagi umat Islam untuk merayakan tahun baru Islam, karena sebagai umat Nabi Muhammad SAW kita wajib berhijrah. "Hijrah disini bukan berarti kita melakukan perjalanan jauh dengan berbondong-bondong seperti hijrahnya Rasulullah. Tetapi disini hijrah kita berupa semakin meningkatkan keimanan dengan semangat dan sungguh-sungguh dalam beribadah, meningkatkan ilmu dengan mendatangi majelis-majelis ta'lim, kemudian harus tetap bekerja keras dan tawakal," paparnya.
Diharapkan dengan adanya kegiatan tasyakuran tersebut warga dan mahasiswa dapat bersama-sama semakin meningkatkan keimanan dengan terus bersyukur dan berbagi dengan sesama.
Sumber: Kelompok KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang 2024 Posko 59
Penulis: Divisi Media dan Informasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H