Batang, 8 Juli 2024 -- Pada Sabtu (6/7) diadakan sosialisasi ibu hamil di Balai Desa Harjowinangun Timur. Sosialisasi ini diikuti oleh tiga ibu hamil dan dua ibu yang sedang mengikuti program kehamilan, serta mahasiswi dari kelompok KKN MB Posko 59. Sosialisasi ibu hamil bertujuan untuk mengedukasi ibu-ibu muda yang baru menjalani proses kehamilan agar bisa mempersiapkan kelahiran bayi yang sehat.
Ibu Oya, selaku bidan desa sekaligus narasumber di kegiatan tersebut menyampaikan bahwa mempersiapkan kehamilan dan kelahiran bayi yang sehat perlu dipersiapkan sejak dini, bahkan sejak masih menginjak kelas sekolah dasar. Karena apabila kesehatan dijaga sejak dini maka dampaknya akan dirasakan di kehidupan dewasa nanti. Terlebih bagi wanita, sebagai calon ibu yang akan mengandung, sangat penting untuk menjaga kesehatan agar bayinya tidak mengalami lahir prematur hingga stunting.
Stunting disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang (malnutrisi kronis). Kekurangan gizi ini bisa terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan, karena ibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan, anemia pada masa kehamilan, postur tubuh ibu (pendek), dan jarak kehamilan yang terlalu pendek.
Stunting merupakan masalah yang cukup kompleks saat ini, untuk mengurangi jumlah bayi lahir stunting perlu ada upaya memperbaiki asupan gizi dan nutrisi pada para calon ibu. Hal ini dapat dimulai dengan rutin meminum Fe (Ferrum). Fe merupakan unsur zat besi yang menjadi komponen utama pembentuk hemoglobin, yaitu bagian dari sel darah merah. Zat besi berguna untuk meminimalkan resiko anemia, memperkuat sistem imun, menyangga metabolisme, membantu perkembangan janin, dan baik untuk ibu hamil.
"Orang yang tidak mau meminum Fe nanti akan seperti lingkaran setan, sejak kecil dia akan KEK (Kekurangan Energi Kronis), anemia akan semakin bertambah parah, pada saat hamil muda, mual dan muntah, dia akan lemas dan tidak bisa apa-apa, ketika hamil semakin tua itu bisa terjadi keguguraan karena dia kurang asupan. Ketika dia bisa bertahan hingga melahirkan maka akan muncul pendarahan atau plasenta sulit keluar," papar Ibu Oya.
Mufaridiyah Falasifah, selaku perwakilan dari divisi kesehatan dan lingkungan, menurutnya sosialisasi kesehatan dan kehamilan perlu diikuti sejak awal, agar bisa mempersiapkan fisik dan kesehatan dengan baik.
Maka dari itu perlu adanya sosialisasi secara berkala dan kesadaran diri untuk mempersiapkan kehamilan sejak dini. Agar ketika lahir, bayi sehat dan selamat.
Sumber: Kelompok KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang 2024 Posko 59
Penulis: Divisi Media dan Informasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H