2. *Pengeringan*: Oven parutan kelapa hingga kadar air berkurang sesuai selera.
3. *Pencampuran*: Campurkan parutan kelapa dalam baskom, lalu aduk dengan tangan.
4. *Pencampuran Bahan*: Tambahkan gula, telur, tepung ketan, margarin, air kelapa, dan vanili cair. Aduk hingga semua bahan tercampur rata.
5. *Persiapan Cetakan*: Oleskan margarin pada cetakan hanya sekali di awal.
6. *Pemasakan*: Panaskan kompor dengan api sedang, kemudian tuangkan adonan ke dalam cetakan yang sudah dipanaskan.
7. *Panggang*: Panggang adonan hingga kering, balikkan jika perlu untuk mendapatkan kematangan yang merata.
8. *Pendinginan*: Angkat wingko yang sudah matang dan letakkan di nampan untuk proses pendinginan.
9. *Pengemasan*: Bungkus wingko dalam kemasan setelah dingin. Pastikan wingko benar-benar dingin sebelum dikemas untuk mencegah jamur.
Bu Luluk menggarisbawahi bahwa meskipun proses pembuatan wingko relatif cepat, aspek memasak dan pengemasan memerlukan ketelitian. "Kesabaran adalah kunci utama dalam proses ini. Pengemasan harus dilakukan saat wingko benar-benar dingin agar tidak cepat basi," jelas Bu Luluk.
Selama kunjungan ini, KKN UIN Walisongo turut menyaksikan pembuatan pesanan wingko sebanyak 200 pcs, yang berlangsung dari pukul 16.00 hingga 22.00. Aktivitas ini memberikan wawasan mendalam tentang dedikasi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghasilkan wingko berkualitas tinggi, serta menambah pengetahuan praktis tentang industri UMKM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H