Mohon tunggu...
KKN MIT 16 Posko 61
KKN MIT 16 Posko 61 Mohon Tunggu... Freelancer - UIN Walisongo

KKN MIT 16 Posko 61 UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung Menjadi Briket oleh KKN POSKO 61 Desa Wonosari

11 Juli 2023   16:02 Diperbarui: 11 Juli 2023   16:06 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 10 Juli 2023, Tim KKN MIT 16 Posko 61 UIN Walisongo Semarang telah melakukan sosialisasi pembuatan briket bonggol jagung sebagai peluang bisnis yang ramah lingkungan pada kegiatan kelompok PKK Desa Wonosari, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal.  Acara sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan limbah bonggol jagung menjadi bahan bakar alternatif berupa briket. 

Briket arang merupakan salah satu alternatif bahan bakar yang cukup berkualitas. Bahan bakar ini dapat dimanfaatkan dengan teknologi sederhana, tetapi panas (nyala api) yang dihasilkan cukup besar, cukup aman dan tahan lama. Bahan bakar ini cocok digunakan untuk para pedagang atau pengusaha yang membutuhkan pembakaran terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

Berdasarkan survei terhadap limbah bonggol jagung yang telah dilakukan oleh Kelompok KKN Posko 61  di lingkungan sekitar Desa  Wonosari,  didapatkan banyak sekali bonggol jagung yang menumpuk dan dibiarkan atau dibakar begitu saja. Hal ini sangat disayangkan karena menjadikan penumpukan limbah dan polusi yang tidak menghasilkan manfaat.

Oleh karena itu, Kelompok KKN Posko 61  memulai program ini dengan mencari limbah bonggol jagung yang tidak terpakai disekitar desa serta membeli pralon untuk cetakan briket. Sebelum melakukan demonstrasi pembuatan briket kepada warga dusun, Kelompok KKN Posko 61  melakukan uji coba terlebih dahulu di posko untuk bekal wawasan sebelum demonstrasi.

Pembuatan briket dimulai dengan menjemur bonggol jagung hingga kering selama kurang lebih 2 hari. Setelah bonggol jagung tersebut kering, lalu dimasukkan kedalam tong besi untuk dibakar menggunakan minyak tanah hingga berwarna hitam namun tidak sampai menjadi abu. Setelah selesai dibakar, bonggol tersebut didiamkan terlebih dulu hingga tidak panas, lalu ditumbuk menggunakan alat tertentu dan dicampur dengan perekat seperti lem kanji atau tepung sagu. Selanjutnya, briket tersebut dicetak menggunakan pipa paralon.

Dalam sosialisasi mengenai pentingnya pemanfaatan limbah bonggol jagung, Kelompok KKN Posko 61  juga memberikan penjelasan mulai dari pengertian, pemanfaatan bonggol jagung, cara pengolahan, hingga cara memasarkan melalui e-commerce.

Kegiatan sosialisasi ini sangat bermanfaat, karena menambah wawasan masyarakat khususnya ibu-ibu PKK mengenai pemanfaatan limbah bonggol jagung sebagai briket. Dalam acara sosialisasi ini, para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan, ini terbukti dengan aktifnya peserta dalam bertanya ketika berlangsungnya acara.

Diharapkan dengan adanya acara sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih memahami dan memanfaatkan limbah bonggol jagung sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun