Upaya Pemberdaan Perempuan, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Berkolaborasi dengan Ibu-Ibu PKK dan Fatayat, Gelar Pengajian Gender Bersama Ustadzah Dina Arvi. Acara tersebut diperuntukan bagi para perempuan Desa Sumber Sari.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Sumbersari, Kabupaten Kendal, tepatnya di Dukuh Krajan Mushola Baiturrahman pada Senin (24/07/23).
Pengajian Gender yang diadakan KKN UIN Walisongo dihadiri oleh kurang lebih 50 perempuan baik Ibu-Ibu maupun perempuan lajang desa setempat.
Pengajian Gender diadakan guna memupuk kesadaran Ibu-Ibu Desa Sumbersari yang notabene berprofesi sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga) agar mengetahui hal-hal apa saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan dalam rumah tangga. Serta untuk memompa semangat perempuan muda agar berani unjuk diri di ranah umum serta mampu mengetahui porsi kewajibannya di dalam rumah.
Selaras dengan tema yang diangkat yakni tentang kesetaraan gender, tepatnya " Pemberdayaan Peranan Perempuan dengan Meningkatkan Kualitas Hidup untuk Menuju Rumah Tangga yang Sejahtera". Kajian ini diisi oleh penceramah Ustadzah  Dina Arvi Arina Zulfa, S.Pd, M.Ag dari Semarang.
Harapanya pengajian gender dapat memberikan warna baru bagi warga Sumbersari sehingga menciptakan rumah tangga yang harmonis. Serta membawa dampak positif lainnya bagi warga Desa Sumbersari. Karena kebaikan pertama adalah dimulai dari dalam rumah.
Acara tersebut mendapat respon positif dari masyarakat Sumbersari, seperti yang dituturkan oleh Ibu Murtadyiah selaku ketua Fatayat.
"Pengajian yang diadakan mahasiswa KKN tentang kesetaraan gender ini sangat relevan atau tepat sasaran. Pasalnya baik untuk perempuan kalangan muda sampai tua, seluruhnya membutuhkan pengajian tentang peranan perempuan serta bagaimana menggali potensi besar menjadi seorang perempuan. Sehingga menjadi perempuan tidak membatasi dirinya untuk berkembang dan berkiprah di luar rumah"
Pengajian tersebut dimulai dengan pembacaan yasin dan tahlil yang dipimpin oleh tetua agama Desa Sumbersari. Kemudian dilanjutkan oleh sambutan-sambutan dan rentetan ucapan terimakasih. Hingga tibalah acara puncaknya, yakni ceramah Ustadzah Dina.
Ceramah yang disampaikan oleh Ustadzah Dina diterima dengan baik oleh seluruh pengunjung. Pada ceramahnya, Ustadzah Dina berpesan tentang bagaimana perempuan dan laki-laki memanglah berbeda dan keduanya seperti kunci dan gembok yang saling melengkapi. Perempuan dimuliakan oleh Allah dengan fitrohnya haid, hamil, menyusui dan melahirkan yang secara tidak langsung menjadi agen Allah SWT dalam penciptaan manusia. Menjadi perempuan adalah sebuah anugrah bukan musibah seperti yang dikatakan kaum jahiliyah dulu.
"Perempuan itu harus memiliki 3 sifat mulia, yang pertama ar-Rahman, kasih sayangnya luas menyebar kedalam keluarga serta masyarakat. Kedua, al-Hayya minannas, punya sifat malu. Malu gibah, malu berbuat dosa, malu mencela dan malu melakukan keburukan-keburukan lainnya. Yang ketiga al-Hayya minallah, malu kepada Allah. Malu kepada Allah artinya kita harus malu saat tidak melakukan ketaatan kepada Allah, malu kalau kurang syukur, malu kalau tidak beribadah kepada Allah". Ujar Ustadzah Dina
Acara berjalan dengan lancar. Ceramah berlangsung sangat komunikatif dengan guyonanÂ
lucu sehingga mengundang gelak tawa para pengunjung.
"Kalau mau rumah tangganya selalu rukun maka jangan sampai lupa bersyukur" tutur Ustadzah Dina diiringi dengan tepuk tangan para pengunjung. Quote tersebut sekaligus menjadi penutup ceramah Ustadzah Dina sore itu.Â