Di tengah semangat kebersamaan dan kolaborasi antara mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 40 dengan masyarakat Desa Sumbersari, sebuah pelatihan hantaran lamaran menjadi sorotan utama. Acara yang diikuti oleh anggota Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) ini telah berhasil digelar pada hari Sabtu (29/07/23) di balai desa Sumbersari.
Pelatihan hantaran lamaran ini merupakan bagian dari inisiatif sosial yang diusulkan oleh mahasiswa KKN UIN Walisongo. Bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pihak desa dan masyarakat, termasuk organisasi IPPNU.
Acara pelatihan dihadiri oleh sekitar puluhan anggota IPPNU dari berbagai usia, mulai dari remaja hingga dewasa. Mereka dengan antusias mengikuti pelatihan yang diadakan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam prosesi hantaran lamaran yang lebih baik dan bermakna.
Koordinator Desa, M. Qowiyul Azam , seorang mahasiswa dari KKN Posko 40 menyatakan, "Kami senang melihat antusiasme dan semangat dari anggota IPPNU dalam mengikuti pelatihan ini. Ini menunjukkan betapa pentingnya acara semacam ini untuk menghidupkan kembali budaya dan tradisi lokal yang mulai terkikis oleh modernisasi."
Selama pelatihan, peserta mendapatkan berbagai materi, mulai dari makna dan filosofi di balik hantaran lamaran hingga praktik dan seni menghias hantaran dengan indah. Para anggota IPPNU belajar dengan penuh semangat dan komitmen, menyimak setiap informasi yang disampaikan oleh para instruktur dari mahasiswa KKN.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama bagi yang sudah berencana untuk menikah. Kami berharap tradisi ini tidak punah dan bisa dilestarikan generasi selanjutnya," ungkap Siti , salah satu peserta pelatihan yang juga merupakan pengurus IPPNU di desa tersebut.
Dalam penutup acara, Ketua IPPNU , Rani, menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa KKN UIN Walisongo yang telah berkontribusi dalam menyelenggarakan pelatihan ini. "Semoga pelatihan ini dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap budaya dan adat istiadat di desa kita. Mari kita jaga dan lestarikan nilai-nilai luhur leluhur agar tidak terlupakan," ucapnya dengan penuh semangat.
Acara pelatihan hantaran lamaran ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota IPPNU, tetapi juga menjadi momen berharga dalam memperkuat tali silaturahmi antara mahasiswa KKN UIN Walisongo dan masyarakat Desa Sumbersari. Semangat gotong royong dan kebersamaan yang terjalin dalam kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemuda, masyarakat, dan pemerintah desa dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam melestarikan kearifan lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H