Mohon tunggu...
KKN MIT16
KKN MIT16 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

berisi berita tentang kegiatan KKN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN MIT 16 Posko 16 UIN Walisongo Lakukan Pendampingan UMKM Tahu di RW 10 Sukorejo Gunungpati

5 Agustus 2023   07:48 Diperbarui: 5 Agustus 2023   07:56 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SEMARANG - KKN MIT 16 Posko 16 UIN Walisongo melakukan pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) yang dilaksanakan di RT 01 RW 10, Gang Trangkil Baru  Kelurahan Sukorejo, Gunungpati, Semarang Kamis, (20/07/2023).

Pengembangan dan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah menjadi fokus utama bagi banyak negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Di kawasan pedesaan, salah satu sektor UMKM yang penting adalah produksi tahu. Produksi tahu di kawasan desa memiliki peran yang signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pelestarian tradisi dan budaya lokal. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi lebih lanjut tentang peran UMKM dalam produksi tahu di kawasan desa.

Kegiatan yang dilakukan oleh KKN MIT 16 posko 16 UIN Walisongo Semarang melakukan pendampingan bertujuan Pemberdayaan Ekonomi Lokal Produksi tahu di kawasan desa mendorong adanya nilai tambah pada produk lokal. Kedelai sebagai bahan baku utama dipasok oleh para petani setempat, sementara hasil produksi tahu tersebut dapat dijual secara langsung di pasar lokal maupun di kota-kota terdekat. 

Dengan cara ini, keuntungan dari penjualan produk tahu lebih banyak beredar di dalam komunitas lokal, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan memberdayakan masyarakat setempat,  dan Inovasi Produksi  dan Diservasi Tahu, UMKM produksi tahu di kawasan desa juga dapat mendorong inovasi dalam produk dan diversifikasi usaha. Dengan meningkatnya permintaan pasar, para produsen tahu dapat mencoba berbagai variasi produk tahu, seperti tahu isi, tahu bakso, atau tahu dengan rasa unik lainnya. Diversifikasi usaha ini membuka peluang baru dan dapat meningkatkan daya saing produk tahu lokal di pasar yang lebih luas.

  "Kalau dalam pemasaran masih di sekitar pabrik dan pasar terdekat belum sampai keluar kawasan Gunungpati, kalau dari ekonomi lokal lebih ke pekerja yang asli daerah sini," ujar Maesaroh salah satu pekerja di sana.

Harapan adanya pendampingan ini, UMKM produksi tahu di kawasan RW 10, Kelurahan Sukorejo, Kec. Gunungpati, memiliki peran yang penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian tradisi budaya. Selain itu, inovasi dan diversifikasi usaha tahu juga memberikan manfaat tambahan bagi pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM di kawasan desa. 

Oleh karena itu, pemerintah dan pihak terkait harus mendukung dan mendorong perkembangan UMKM produksi tahu di kawasan desa melalui berbagai kebijakan dan program yang memfasilitasi pelatihan, akses ke pasar, serta pengembangan infrastruktur dan teknologi guna mencapai manfaat maksimal bagi masyarakat dan ekonomi lokal.

Penulis : Khoirul Nur H.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun