Mahasiswa KKN MIT 16 UIN Walisongo Semarang Posko 134 Desa Brumbung ikut meramaikan dalam tradisi tolak bala' pada malam satu suro atau muharram.Â
Di desa Brumbung hanya ada satu perempatan jalan yaitu di RT 6.
Mengapa acara diadakan di perempatan jalan? karena jika ada musibah yg datangnya dari timur maka arah sebelah barat bisa mencegahnya. Begitu juga ketika ada bala' yang datangnya dari arah selatan maka bisa dicegah dari sisi utara dan begitu seterusnya. Dalam tradisi ini diikuti 80.an warga.
Susunan acaranya meliputi
- Pembukaan
- Tahlil
- Asyroqol (Mahalul Qiyam)
- Doa bersama
- Penutup
Tradisi tolak bala' ini sudah ada sejak tahun 1990.an.
Menurut Pak Edi selaku ketua RT 6 kegiatan ini harus dilakukan secara contineu secara terus menerus karane dalam tradisi ini masyarakat sekitar RT 6 meminta pertolongan, memohon kepada Allah swt agar dijauhkan dari mara bahaya.
Masing-masing kk membuat nasi gudangan kemudian nasi tersebut disajikan menggunakan alas daun pelepah pisang dan dinikmati secara bersama-sama setelah nasi gudangan tersebut didoakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H