Minggu (15.30), 17 Juli 2022 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif  Terpadu dari Rumah 14 (KKN MIT DR 14) UIN Walisongo Semarang kelompok 54 telah menyelesaikan kegiatan pelatihan menjaga lingkungan dengan turut mengundang masyarakat Dusun Sekretek.Â
Pelatihan yang diadakan di rumah seorang warga ini mengangkat topik terkait pembuatan Eco Enzyme yang disampaikan oleh Zaqraf Maulida, S.Pd. seorang aktivis lingkungan yang tergabung dalam organisasi Eco Enzyme Nusantara.
"Setidaknya ada 3 hubungan yang seharusnya manusia lakukan  yaitu hubungan manusia dengan Tuhan (habblumminallaah), hubungan manusia dengan manusia (habblumminannas), dan hubungan manusia dengan alam (habblumminal'alam). Ketiga nya harus seimbang. Poin terakhir yang sering kita lupakan." Jelas Zaqraf.
Sampah dapur yang biasanya ditumpuk, dibakar, dibuang dan berakhir di TPA dapat dimanfaatkan untuk hal yang berguna salah satunya dengan pembuatan Eco Enzyme. Produk Eco Enzyme berbentuk cairan yang merupakan fermentasi dari limbah dapur organik, seperti ampas buah, sayuran, dan gula. Pemanfaatannya hanya digunakan untuk pemakaian luar seperti pengganti sabun cuci piring, pupuk organik, anti radiasi, detox tubuh, face mist, bahkan pembersih udara (air purifier), dan masih banyak lagi dengan dosis pemakaian tertentu.Â
Pelatihan ini membuka wawasan baru bagi masyarakat Sekretek yang masih awam terkait Eco Enzyme.
Masyarakat dusun Sekretek juga sangat menyambut baik pelatihan ini dibuktikan dengan antusias dalam bertanya terkait pembuatan Eco Enzyme. Tim KKN MIT-14 DR kelompok 54 juga mendemonstrasikan cara pembuatan Eco Enzyme dengan arahan dari pemateri. Perbandingan antara sampah organik, gula, dan air adalah 3:1:10. Misalnya 300 gram sisa organik, 100 gram gula, dan 1 liter air.
Dalam demo pembuatan kali ini alat dan bahan yang dibutuhkan dalah sisa sampah dapur organik sebanyak 1.5kg seperti kulit buah naga, jeruk, semangka, mangga, dan yang lainnya. Selain itu, air sebanyak 4 liter, dan molase sebagai pengganti gula sebanyak 400 gram. Semua bahan tersebut dicampur menjadi satu dalam wadah dan ditutup sangat rapat agar tidak muncul belatung didalamya.Diamkan Eco Enzyme selama 3 bulan lamanya dan simpan di tempat kering yang memiliki ventilasi yang baik.Â
Pembuatan dilakukan tanggal 17 Juli 2022 maka Eco Enzyme dapat dipanen pada tanggal 17 Oktober 2022. Setelah 3 bulan, Eco Enzyme yang berhasil akan berwarna coklat tua dengan bau seperti cuka. Jika Eco Enzyme sudah jadi, maka saring dan simpan dalam suhu ruang untuk digunakan sesuai keperluan.
Penulis: Nuarita SarahÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H