Mohon tunggu...
KKN MB UIN Posko 81
KKN MB UIN Posko 81 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

KKN MB Posko 81 UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN MB Posko 81 Adakan Sosialisasi Sex Education pada Siswa SD Lebo

12 September 2024   11:36 Diperbarui: 12 September 2024   11:42 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembahasan mengenai seksualitas masih dianggap tabu di Indonesia. Terlebih di desa, yang mana akses pendidikan masih minim meskipun informasi sudah tersebar karena kecanggihan tekologi. Masyarakat seolah menutup mata dan mencari kambing hitam atas banyaknya kasus kekerasan seksual yang menimpa anak di bawah umur, apa yang menjadi penyebabnya dan mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Sejak dulu pembahasan mengenai seks merupakan hal yang dilarang, masuk ranah privat orang dewasa yang harus ditutupi dari anak kecil (anak usia dini). Orang tua tidak perlu mengajarkan seks kepada anak karena mereka akan dengan sendirinya paham saat menginjak usia dewasa. Namun melihat banyaknya kasus kekerasan seksual yang menimpa anak usia dini menjadi pertanyaan baru mengapa hal tersebut bisa terjadi pada sang anak padahal orang tua sudah menghindarkan mereka dari hal-hal yang berkaitan dengan seks.

Predator seksual adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pelaku kekerasan atau pelecehan seksual. Mereka berpandangan bahwa anak merupakan individu yang sangat bergantung pada orang dewasa. Oleh karenanya masuk akal jika banyaknya korban kekerasan seksual saat ini adalah anak-anak, karena mereka belum mampu melindungi diri dari hal-hal yang membahayakan serta dapat dengan mudah diancam oleh para pelaku. Sehingga perlu adanya upaya yang dilakukan oleh pihak yang bertanggung jawab pada anak, baik orang tua maupun masyarakat.

Sayangnya pemahaman yang berkembang di masyarakat terkait seks adalah hubungan intim antara laki-laki dan perempuan, sehingga pemberian pendidikan seksual juga diartikan sebagai pengajaran terkait cara untuk melakukan hal tersebut. Padahal secara bahasa, seks atau sex berarti jenis kelamin. Dalam pengertian yang lebih luas, seks diartikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan jenis kelamin, seperti perbedaan organ reproduksi laki-laki dan perempuan serta perbedaan perannya di dalam masyarakat.

Pencegahan terjadinya lebih banyak kasus kekerasan seksual salah satunya dengan pemberian pendidikan seksual sejak dini. Pendidikan seksual harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman anak serta sesuai dengan kebutuhan anak. Penjelasan yang diberikan kepada anak juga harus dengan bahasa yang sederhana meskipun untuk penyebutan organ kelamin harus menggunakan nama sebenarnya. 

Hal ini perlu dilakukan agar anak bisa aware dengan tubuh mereka sendiri serta dapat melindungi diri atau tau apa yang harus dilakukan  ketika mendapatkan perlakuan yang tidak sepantasnya.

Sadar dengan pentingnya pendidikan seksual untuk diberikan sejak dini, Mahasiswa KKN Moderasi Beragama Posko 81 UIN Walisongo Semarang melakukan pengabdian di SDN 01 dan SDN 02 Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang dalam bentuk sosialisasi pendidikan seksual. Pelaksanaan sosialiasasi pada SDN 01 Lebo dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2024 dan SDN 02 keesokan harinya yaitu tanggal 25 Juli 2024. Sosialisasi pendidikan seksual diberikan di kelas 1 dan kelas 2 mengingat pendidikan seksual bertujuan agar anak dapat aware dengan tubuhnya sedini mungkin serta mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak oleh predator seksual yang tidak bertanggung jawab.

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Moderasi Beragama Posko 81 ini disesuaikan dengan usia perkembangan anak, yaitu metode bernyanyi serta penegasan materi dengan teknik role play. Materi yang diberikan berupa bagian-bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh dipegang oleh orang lain kecuali orang tua dan dokter pada saat diperlukan. 

Selain itu, Mahasiswa KKN Moderasi Beragama Posko 81 juga menampilkan sebuah drama yang mengajarkan tentang peran laki-laki dan perempuan. Sehingga anak dapat lebih mudah untuk memahami materi yang dijelaskan. Pelaksanaan sosialisasi pentingnya pendidikan seksual ini memperoleh respon positif baik dari pihak sekolah maupun anak-anak.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun