Mohon tunggu...
KKN MB UIN Posko 81
KKN MB UIN Posko 81 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

KKN MB Posko 81 UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

KKN

Mahasiswa KKN Posko 81 Bekerja Sama dengan Polres Batang untuk Evakuasi Korban Gempa Bumi di Desa Lebo

9 Juli 2024   16:55 Diperbarui: 9 Juli 2024   17:08 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Minggu (7/7/2024) sore. Gempa yang terjadi pada pukul 14.35 WIB berpusat di barat daya Kabupaten Batang, tepatnya di 7.00 LS dan 109.71 BT, dengan kedalaman 10 kilo meter yang melanda beberapa Kecamatan yaitu Kecamatan Batang, Kecamatan Warungasem, Kecamatan Wonotunggal.

Getaran gempa dirasakan cukup kuat oleh warga di Kabupaten Batang. Beberapa penduduk melaporkan bahwa mereka merasakan getaran selama beberapa detik. Gempa bumi ini menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan, terutama di wilayah Kecamatan Batang. Beberapa bangunan yang mengalami kerusakan antara lain Masjid Agung Roudhotus Sholihin dan rumah warga di Desa Lebo, Gedung Aisyiyah serta Kantor Bupati Batang. Kerusakan yang terjadi seperti retak pada dinding, genteng dan dinding yang runtuh pada sebagian rumahnya.

Desa Lebo, Kecamatan Warungasem menjadi salah satu desa yang terkena dampak gempa bumi ini. Gempa bumi menyebabkan beberapa rumah warga mengalami keruntuhan, baik pada bagian atap maupun dindingnya. Mbah Wariah menjadi salah satu korban yang terkena puing bangunan rumahnya dikarenakan gempa. Warnisah, anak dari Mbah Wariah menjelaskan bahwa ia tidak tahu kalau Ibunya sedang menyapu di dapur. Ia panik dan keluar dari rumah, dan terkejut ketika mengetahui bahwa ibunya sudah tergeletak terkena runtuhan puing bangunan.

"Pas niku onten lindu, la kulo langsung medhal. Terus kulo mlebet maleh kan, la ibue kulo sampun tulung-tulung teng wingkeng. La ngertose kulo niku ibu sek jalan-jalan kan ya, mboten ngertos nek malah ting wingkeng sek nyapu," ungkap Warsinah. (Waktu itu ada gempa, la aku langsung keluar rumah. Terus masuk lagi, Tapi ibukku sudah minta tolong di kamar mandi. Setauku, ibu lagi jalan-jalan, eh tidak tahu malah sedang menyapu di belakang).

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Setelah keberadaannya diketahui, Mbah Wariah langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulance milik desa. Untuk melakukan evakuasi pada korban bencana alam ini, Polres Batang langsung menerjunkan anggotanya turun ke lapangan. Dedi selaku Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Batang mengerahkan sebanyak 45 personil yang disebar di Warungasem, wilayah Batang Kota.

"Kita langsung diperintah oleh bapak kapolres untuk mendatakan rumah-rumah yang roboh dan kita disuruh untuk membantu sebisanya. Kita kerahkan anggota damas ada 45 personil yang kita sebar di wilatah Warungasem, Batang kota dan lain sebagainya yang terdampak gempa ini," ujar Dedi.

Sebagai bentuk pengabdian, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama Posko 81 UIN Walisongo juga ikut andil membantu mengevakuasi korban bencana alam bersama anggota polres. Kerja sama dilakukan di rumah-rumah yang roboh pada sebagian rumahnya. Kerja sama ini dilakukan di rumah Mbah Wariah dan Masjid Roudhotus Sholihin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun