Mahasiswa KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang Posko 80 mengadakan sosialisasi stunting dengan tema Rembuk Stunting: Menumbuhkan Kesadaran Untuk Mencegah Stunting di Balai Desa Menguneng, Warungasem, Batang. Tujuan diadakan sosialisasi ini untuk menurunkan angka stunting yang ada di Desa Menguneng, karena stunting adalah salah satu program Indonesia untuk menuju Indonesia Emas (13/08/24).
Dalam acara Rembuk Stunting: Menumbuhkan Kesadaran Untuk Mencegah Stunting dihadiri sebanyak 30 peserta lebih dari warga desa Menguneng. Dengan adanya sosialisasi yang diharapkan untuk ibu – ibu Desa Menguneng lebih peduli dengan kesehatan anak yang masih balita agar tidak terjadi keterlambatan dalam pertumbuhan. Seminar Stunting tidak hanya dihadiri oleh ibu – ibu yang masih mempunyai balita tapi juga ketua Posyandu ikut hadir dalam seminar ini.
Dalam sambutan yang disampaikan Kepala Desa Menguneng yakni Bapak Syahroni mengatakan, “… mari pemerintah desa menyatukan diri untuk memberantas stunting, walaupun kita masih ada kekurangan dalam hal stunting, alhamdulliah nya stunting di Desa Menguneng hanya 5 balita, kita harus tetap focus dalam memberantas stunting…”
“Dalam seminar ini nati ibu – ibu akan tau apa itu stunting, yang perlu digarisbawahi adalah stunting adalah salah satu program unggulan Indinesia dalam mewujudkan Indonesia Emas, jadi ini akan adanya Rembuk Stunting kita tau stunting itu apa, kegunaannya apa, dan ciri –cirinya apa, sehingga nanti kita dapat mengetahui dan jika ada hal semacam itu kita dapat mencegahnya sedini mungkin”, tambahan bapak Arief selaku Pendamping Desa.
Koordinator KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang Posko 80 yakni Royhan Maliki memberikan ucapan terima kasih kepada para warga dan anggotanya yang telah mengikuti acara Rembuk Stunting: Menumbuhkan Kesadaran Untuk Mencegah Stunting dan ucapan maaf jika acara seminar masih banyak kekuranganya. “Saya ucapkan terimakasih banyak kepada para warga Desa Menguneng yang telah hadir dalam acara Rembuk Stunting ini dan mohon maaf kepada para warga Desa Mengueng ini apabila ada kekurangan dalam melaksanakan seminar ini dan maaf apabial ada perbuatan atau perkataan yang tidak berkenan kepada para warga semua”, ucap Royhan Malik.
Harapan untuk Desa Menguneng kedepannya adalah para warga Desa Menguneng lebih peduli tentang kesehatan tidak hanya untuk balita saja tapi juga untuk ibu – ibu, bapak – bapak, para remaja Desa Menguneng, para lansia, dan seluruh warga Desa Menguneng agar tetap sehat dan dapat beribadah dengan lancar (13/08/24).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H