Mohon tunggu...
Sukma Adi Saputra
Sukma Adi Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kita adalah roda

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menggali Potensi Kompos untuk Pertanian

19 Agustus 2024   21:42 Diperbarui: 19 Agustus 2024   21:54 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar : Kominfo KKN MB Posko 62

3. Kemudian dilapisi sampah organikk yang masih hijau disiram dengan bakteri

4. Lapisan keempat yaitu sampah organik yang sudah kering disiram dengan bakteri

5. Lapisan keempat ditimpa dengan tanah lagi

6. Cara diatas dilakukan berulang-ulang sampai berlapis-lapis

Setelah cara itu dilakukan, difermentasi selama satu bulan. Setiap minggunya bakal pupuk kompos dibolak balik agar bakteri dan bahan lainnya tercampur merata. Setelah satu bulan semua bahan diatas akan tercampur secara merata serta tidak menimbulkan bau, tidak panas dan kadar amonianya sudah terkomposisi. Pembuatan fermentasi pupuk kompos harus sesuai tekniknya, perbandingan antara baahan yang berwarna cokelat dan hijau 50 : 50. Biasanya bahan dari tumbuhan digiling menggunakan mesin terlebih dahulu agar bisa hancur, tetapi memakan waktu yang cukup lama. Dalam sekali membuat pupuk kompos menghabiskan biaya yang tidak sedikit. 

Bisnis pupuk kompos ini tidak diperjualbelikan di marketplace. Beliau  hanya menjual di kalangan warga sekitar dan orang-orang tertentu. Harga untuk pupuk kompos 25kg yaitu 30 ribu. Dengan adanya usaha ini, pak arez dapat membuka lapangan pekerjaan untuk warga sekitar. Manfaatnya pun tidak hanya untuk beliau tetapii juga untuk warga yang ada di lingkungan pak arez.

Input sumber gambar : kominfo KKN MB Posko 62
Input sumber gambar : kominfo KKN MB Posko 62

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun