Mohon tunggu...
KalamResti
KalamResti Mohon Tunggu... Mahasiswa - RESTI ASTUTI MISATUN PUTRI

Hanya ingin menjadi manusia yang bermanfaat dan mengedukasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Main Sambil Belajar! Mahasiswa KKN IAIN Kudus Ajak Anak Desa Kedungwungu Menyusuri Nilai-nilai Moderasi Beragama Lewat Permainan Tradisional

2 Oktober 2024   10:31 Diperbarui: 2 Oktober 2024   10:35 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Grobogan-Mahasisiwa KKN-MB 132 IAIN Kudus memiliki cara unik dalam mengajarkan paham moderasi bergama bagi anak-anak Desa Kedungwungu. Sesuai amanah dari perguruan tinggi mahasiswa KKN-MB perlu untuk memperkenalkan moderasi beragama kepada seluruh lapisan elemen masyarakat. Salah satu inovasi dalam memperkenalkan paham moderasi beragama bagi kalangan anak-anak adalah melalui permainan tradisional. Kegiatan ini berlangsung pada Jum'at 20 September 2024 yang dilaksanakan di halaman SDN 1 Kedungwungu setelah jam sekolah.

          "Pada usia menginjak bangku sekolah dasar biasanya mereka labih senang untuk di ajak main-main, tetapi kita juga mengajarkan mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam moderasi beragama", Ujar Ibad. Melaihat antusiasnya anak-anak dalam bermain mahasiswa IAIN Kudus juga memperkenalkan berbagai macam permainan trasisonal suapaya tidak hilang tergerus oleh perkembangan teknologi yang semakin modern.

            "Anak-anak sekarang cenderung lebih banyak menghabiskan waktu bermain dengan menggnakan gawai sehingga mereka cenderung jarang mengenal permainan-permainan tradisioanal tempo dulu," tambahnya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Ada berbagai macam permainan yang kami kenalkan seperti permaianan mencari pasangan (teman), permainan dam dan per erat dengan permainan membentuk lingkaran kecil dan besar. Alasan permainan tersebut dipilih karena bisa menampung jumlah anak-anak yang ada baik sedikit maupun banyak dan juga mengasah pemikiran anak-anak dalam berhitung serta tidak memandang bentuk temannya baik dari warna kulit, sifat dan wataknya. Islam mengajarkan bahwa manusia di ciptakan dengan berbagai macam suku, ras budaya dan agama. Maka dengan perbedaan itu supaya kita bisa saling mengenal. Indonesia juga memiliki peribahasa yang bernama Bhineka Tunggal Ika yang memiliki makna berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

            Salah satu anak yang ikut bermain bernama Arum mengaku senang bisa bermain dengan kakak-kakak KKN yang ada di desanya karena selain bisa bermain juga bisa ikut belajar dengan kakak-kakak KKN yang ada di Desa Keduwngwungu

            Selain memperkenalkan permainan tradisional mahasiswa IAIN Kudus memperkenalkan nilai-nilai moderasi beragama. Banyak anak-anak yang masih belum mengenal tentang kehidupan antar umat beragama. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi edukasi begai anak-anak Desa Keduwngwungu untuk bisa mengenal bahwa agama-agama yang ada di Indonesia tidak hanya satu melainkan banyak sekali agama.

Ditulis oleh : Muhammad Nashuikhul Ibadillah 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun