Mohon tunggu...
KKN MB UIN WALISONGO POSKO 23
KKN MB UIN WALISONGO POSKO 23 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Berita Seputar Kegiatan KKN Moderasi Beragama Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Periode Juli - Agustus 2024 Posko 23 Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa UIN Walisongo Mengadakan Edukasi dan Survei Budidaya Maggot di Semarang

30 Juli 2024   20:34 Diperbarui: 30 Juli 2024   20:44 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang, 29 Juli -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam mengabdi kepada masyarakat. Dalam upaya mengatasi permasalahan sampah organik dan meningkatkan perekonomian masyarakat, mahasiswa KKN UIN Walisongo melakukan dua kegiatan penting, yaitu survei budidaya maggot di TPS 3R Ngudhi Ngesrep dan gelar edukasi pembudidayaan maggot di Kelurahan RW 1 Srondol Wetan.

Dalam survei yang dilakukan di TPS 3R Ngudhi Ngesrep, mahasiswa KKN mendalami proses budidaya maggot secara langsung. Mulai dari tahap penetasan telur hingga menjadi lalat Black Soldier Fly (BSF) dewasa, mahasiswa KKN mendapatkan penjelasan rinci dari Bapak Udin selaku pemilik dari TPS Ngudhi Ngesrep. Survei ini bertujuan untuk memahami potensi dan tantangan dalam budidaya maggot serta menggali informasi yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan edukasi selanjutnya.

Edukasi terkait pembudidayaan maggot 
Edukasi terkait pembudidayaan maggot 

Hasil dari survei tersebut kemudian diaplikasikan dalam kegiatan edukasi yang digelar di Kelurahan RW 1 Srondol Wetan. Mahasiswa KKN memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang siklus hidup maggot, teknik budidaya yang tepat, serta berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari budidaya maggot. Mulai dari pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik berkualitas hingga pemanfaatan maggot sebagai pakan ternak.

Survei
Survei

Baik kegiatan survei maupun edukasi mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Bapak Setiyono, salah satu warga Srondol Wetan, menyampaikan harapannya agar budidaya maggot dapat berjalan dengan lancar dan berkelanjutan. Sementara itu, Bapak Udin selaku pemilik TPS Ngudhi Ngesrep mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN dalam menggali potensi budidaya maggot.

Budidaya maggot memiliki banyak manfaat, antara lain:

  • Pengelolaan sampah organik: Maggot mampu mengurai sampah organik dengan cepat dan menghasilkan biomassa yang bernilai.
  • Produksi pakan ternak: Maggot kaya akan protein, sehingga dapat dijadikan alternatif pakan ternak yang lebih murah dan ramah lingkungan.
  • Produksi pupuk organik: Kotoran maggot dapat diolah menjadi pupuk organik yang berkualitas tinggi.
  • Peningkatan ekonomi masyarakat: Budidaya maggot dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk membudidayakan maggot dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi contoh nyata bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun