Mohon tunggu...
Arizka Khoirunnisa
Arizka Khoirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang suka sekali mengungkapkan segala sesuatu melalui tulisan, bermain dengan kata dan merangkai ungkapan cinta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuda Lumping Satrio Macan Seto di Penghujung Tahun Sekaligus Menyambut Tahun Baru Masehi 2023

7 Januari 2023   22:54 Diperbarui: 7 Januari 2023   23:22 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Wawancara Bersama Mas Andre Barkot. Dokpri

Sabtu, 30 Desember 2022 pukul 14.00 WIB awal dimulainya kegiatan kuda lumping yang dilakukan disepanjang jalan RW 10 dusun Lowoksuruh, Pakis. Kegiatan kuda lumping ini telah memiliki komunitas sendiri yang terdiri dari anak -- anak muda sampai dewasa kurang lebih 25 sampai 30 anggota. Anggota komunitas merupakan asli warga Lowoksuruh tanpa ada persyaratan khusus untuk menjadi anggota. Mereka tidak membatasi siapapun yang ikut, jika memiliki niat untuk ikut atau sekedar berjaga diri bisa untuk langsung ikut bergabung latihan.

Komunitas yang dinamai "Satrio Macan Seto" itu sangat sesuai antara nama dengan aksi -- aksi yang disuguhkan saat berlangsungnya kuda lumping. Salah satunya ketika adegan "kesurupan" yang berlarian seperti macan hingga menuju dari rumah ke rumah serta menghampiri warga yang melihat. Tentu tidak sedikit warga yang ketakutan dan histeris berteriak memecah kerumunan untuk ketepian jalan melindungi diri.

Kuda lumping Satrio Macan Seto juga dapat memeriahkan kegiatan hajatan, pernikahan, khitanan dan sebagainya ketika ada permintaan dari warga. Tentu dalam menerima tawaran tersebut mereka selalu berlatih dengan keras agar adegan dapat dipersembahkan dengan baik dan tentunya menghibur bagi yang melihat. Perihal biaya penyewaan aksi mereka dapat dikoordinasikan lebih lanjut.

Dokumentasi Wawancara Bersama Mas Andre Barkot. Dokpri
Dokumentasi Wawancara Bersama Mas Andre Barkot. Dokpri

KKM 48 berhasil mewawancarai Mas Andre Barkot sebagai juru bicara komunitas kuda lumping berkaitan dengan kesenian kuda lumping yang harus dilestarikan. "Kesenian kuda lumping memang harus dilestarikan, biar anak -- anak sekarang itu tahu bahwa ada kesenian seperti ini, dan yang paling penting, terkadang ada juga pihak yang mempolitikkan kesenian kuda lumping ini sehingga menimbulkan berbagai masalah dan akhirnya vakum beberapa waktu" ujar Mas Andre Barkot.

Terkait pendanaan komunitas kuda lumping sendiri, Mas Andre juga menyampaikan bahwa dana komunitas didapatkan melalui iuran kas seikhlasnya ditambahkan dengan uang parkir. Yang menjadi luar biasa, komunitas ini juga berhasil memberikan donasi kepada korban gunung Semeru melalui aksi kuda lumping yang dimainkannya.

Gebyar kesenian yang rutin dilakukan dua bulan sekali ini memiliki jadwal persembahan tersendiri. Jadwal tersebut terbagi menjadi dua waktu, yang pertama di waktu siang menjelang sore kurang lebih pukul 14.00 WIB yaitu aksi bantengan untuk menghibur warga semata. Sedangkan yang kedua diwaktu malam menjelang pagi kurang lebih dimulai pukul 23.00 WIB yaitu aksi tarian serta adegan yang lebih mengguggah adrenalin.

Kesenian tradisional kuda lumping memang harus terus dilestarikan agar tetap ada dan tidak hilang. Selain menjadi penghibur masyarakat dengan persembahan aksi yang dilakukan, tentu ada pesan moral yang disampaikan walaupun secara tersirat kepada masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun