DPL : Dita Megasari,S.P., M.Si
KKN merupakan salah satu kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh para mahasiswa kepada masyarakat menggunakan pendekatan lintas keilmuan dengan sektoral pada wilayah serta waktu tertentu yang ditentukan.Â
Berbicara mengenai KKN, pemerintah daerah jember menggandeng seluruh perguruan tinggi mencetuskan sebuah program yang dinamai dengan KKN kolaboratif.Â
Di tahun ini merupakan tahun kedua program ini berjalan, dengan tema "Pemaksimalan Peran Perguruan Tinggi Dalam Mewujudkan  SDGs desa di Kabupaten Jember" pemerintah mengharapkan agar para mahasiswa ikut berperan aktif untuk menciptakan SDGs berkelanjutan didesa.
Kelompok KKN kolaborasi 242 adalah salah satu kelompok yang ditempatkan di Kecamatan Patrang, tepatnya di Desa Bintoro. Dengan beranggotakan 15 mahasiswa dari 4 perguruan tinggi berbeda yaitu Universitas Jember, Universitas Dr.Soebandi, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran", Universitas PGRI Argopuro Jember.Â
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebelumnya, kelompok 242 memilih untuk memfokuskan proker dalam pemanfaatan kotoran sapi menjadi POC (Pupuk Organik Cair) yang dapat dijadikan pupuk organik pada kebun dapur.Â
Pemilihan proker ini disesuaikan dengan keadaan yang ada di Desa Bintoro yang dimana mayoritas warganya merupakan peternak sapi namun masih sangat minim pengolahan terkait kotoran sapi, hal ini dituturkan oleh Bapak Heru selaku lurah di Bintoro.
Pada hari Senin 17/07/2023 setelah kegiatan pelepasan mahasiswa KKN kolaborasi oleh pemda Jember, kelompok 242 mengunjungi kantor kelurahan Bintoro untuk menjelaskan mengenai proker Pembuatan POC serta pengesahan kelompok 242 oleh kepala kelurahan untuk melakukan KKN di Bintoro.Â
Dengan adanya proker ini, diharapkan kedepannya masyarakat Bintoro dapat mengolah kotoran sapi untuk menjadi POC yang berpotensi memiliki nilai ekonomis yang bisa dijadikan anak tangga untuk warga meningkatkan perekonomian mereka serta bentuk  langkah awal untuk menjaga lingkungan.Â
Hadirnya kebun dapur juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga masyarakat bintoro, dimana mereka dapat menciptakan kebun dapur mereka sendiri untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarganya.Â
Dengan adanya POC dari kotoran sapi juga ikut serta dalam peningkatan kualitas gizi dan  kesehatan warga karena bisa meminimalisir penggunaan pestisida pada tanaman.
Dalam upaya untuk mencapai tujuan program kerja ini, tentunya kelompok 242 tidak dapat berjalan sendiri. Oleh karena itu, mahasiswa bekerjasama dengan stakeholder terkait seperti pemerintah kelurahan Bintoro, karangtaruna, koordinator lingkungan, serta masyarakat Bintoro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H