Dewasa ini, stunting menjadi persoalan yang cukup menyita perhatian banyak pihak, kejadian stunting dapat mempengaruhi masa depan anak-anak hingga dewasa yang mana akan menjadi generasi penerus bangsa, seperti yang kita ketahui Indonesia pada tahun 2045 ditargetkan sebagai negara yang maju dan/atau setara dengan negara-negara adidaya lainnya dimana generasi emas sebagai pencetusnya, generasi emas sendiri merupakan generasi masa depan yang dipersiapkan sebagai generasi yang memiliki peran besar dan sangat strategis dalam menyukseskan perkembangan dan pembangunan nasional.
Oleh karena itu, untuk mempersiapakan generasi berkualitas Indonesia harus memperhatikan dengan serius tentang sumber daya manusianya sedini mungkin. Sedangkan tingginya angka stunting akan mengahambat cita-cita Indonesia tersebut. Standar WHO terkait prevalensi stunting harus diangka dibawah 20%, pada tahun 2021 Indonesia berhasil turun dari 24,4% menjadi 21,6% di tahun 2022. Â Â
Pencegahan stunting dapat kita lakukan dengan mencukupi gizi seimbang sejak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Selain gizi seimbanga, keadaan lingkungan sekitar juga perlu diperhatikan seperti tempat mandi, tempat tidur dan tempat bermain. Kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) yang dilakukan di Desa Baletbaru dapat membantu mengurangi angka terjadinya stunting, karena stunting juga dapat dipengaruhi dari air bersih, semakin banyak air bersih maka semakin baik untuk warga sekitarnya.
Tujuan dari kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) untuk membantu kesadaran masyarakat bahwa disetiap lingkungan perlu diperhatikan untuk memberantas sarang nyamuk, dengan cara melihat keadaan kamar mandi, dan air yang mengendap didalam ember ataupun yang lainnya. Nyamuk biasanya hidup di dalam air yang mengendap dan kotor.
Mahasiswa KKN Kolaboratif di Desa Baletbaru Kecamatan Sukowono Jember mengadakan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) agar masyarakat terhindar dari nyamuk yang dapat menyebabkan DBD (demam dengue) dan mengurangi angka terjadinya stunting.
Selain kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) adanya kelas ibu hamil juga sangat penting untuk mengedukasi para ibu hamil terkait gizi yang harus dicukupi serta apasaja yang harus dihindari dan dipersiapkan selama kehamilan. Beberapa edukasi yang dijelaskan di kelas ibu hamil ini yaitu cara menggendong bayi, cara menyusui bayi yang benar, persiapan melahirkan, resiko penyakit, dan sebagainya. Kegiatan tersebut dilakukan sebanyak 4 kali dalam sebulan, tak hanya edukasi yang diberikan melainkan juga dilengkapi dengan konsumsi dengan memperhatikan gizi yang dibuthkan oleh ibu-ibu hamil. Kelas ibu hamil tersebut dimentori oleh bidan Desa Baletbaru, Ibu Harnik. "Kelas ibu hamil ini penting agar mereka paham jika bayi sejak dalam kandungan sudah diperlakukan sebaik mungkin agar tumbuh sehat dan cerdas" jelas ibu Harnik.
 Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat menekan angka stunting karena edukasi dilakukan sedini mungkin. Oleh karena itu, Desa Baletbaru sangat memperhatikan dengan serius tentang fenomena stunting ini, hal tersebut didasarkan atas program pemerintah pusat untuk pemberantasan stunting guna mempersiapkan generasi emas pada tahun 2045.
Penulis :
1. Galuh  Indah Safitri (Universitas Jember)
2. M. Inggil Hakiki (Universitas Jember)
3. Mila Rabiatul M. (Universitas Jember)
4. Ni Luh Putu Ayu F.H. (Universitas Jember)
5. Meynanda Anggraini (Universitas Jember)
6. Annida Syifa Fadilatunnisa (Universitas Jember)
7. Riska Anggraeni (Universitas Jember)
8. Rika Jamila (Institut Teknologi dan Sains Mandala)
9. Affan Fathoni (Institut Teknologi dan Sains Mandala)
10. Fahma Alina Hafidoh (Stikes Harapan Bangsa)
11. Diah Riska Nadirotul Laili (Stikes Harapan Bangsa)
12. Fitatun Hasanah (Universitas Islam Jember)
13. Mukhammad Kholid Maghfuri (Universitas Islam Jember)
14. Muhammad Arya Pamungkas (Universitas Islam Jember)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H