Mohon tunggu...
kkn kolaboratif 196
kkn kolaboratif 196 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UPN "Veteran" Surabaya, UNIPAR, Universitas Islam Jember, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Kolaboratif #3 Kelompok 196. Ekspedisi Minggu ke-2 | Optimalisasi Potensi Desa Slateng: Langkah Menuju Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal

10 Agustus 2024   14:13 Diperbarui: 14 Agustus 2024   16:23 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Desa Slateng, yang terletak di Kabupaten Jember, merupakan desa yang kaya akan potensi, menawarkan potensi besar untuk pengembangan yang lebih maju dengan basis kearifan lokal. Desa ini memiliki berbagai aset yang dapat menjadi dasar bagi kemajuan. Sumber daya alam yang melimpah, kondisi geografis yang mendukung dalam sektor pertanian, serta potensi sosial dan budaya yang unik. Namun di sisi lain Desa Slateng menghadapi tantangan besar, spesifiknya dalam bidang pendidikan dan pertanian. Sebagai pusat kehidupan masyarakat pedesaan, pendidikan dan pertanian memainkan peran krusial dalam kesejahteraan dan perkembangan desa ini.

Di sisi lain, pertanian—sektor utama perekonomian desa—juga menghadapi tantangan signifikan. Petani di Slateng berjuang melawan masalah seperti produktivitas yang rendah, kurangnya akses ke teknologi pertanian modern, serta keterbatasan dalam hal pemasaran hasil pertanian. Perubahan iklim dan ketergantungan pada metode tradisional semakin memperburuk kondisi ini, menghambat kemajuan dan kesejahteraan petani lokal.

Dalam pembahasan ini, kita akan mengeksplorasi secara mendalam permasalahan pendidikan dan pertanian di Desa Slateng, serta mengidentifikasi solusi potensial yang dapat membantu mengatasi tantangan-tantangan ini. Dengan pendekatan yang komprehensif, kita bertujuan untuk mengungkap cara-cara yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan produktivitas pertanian, sehingga memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat desa. Mari kita kaji bersama bagaimana strategi yang tepat dapat membawa perubahan nyata untuk Desa Slateng, mendorong kemajuan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.

  • Kelangkaan Pupuk di Desa Slateng : Tantangan Ketahanan Pangan Masyarakat

Kelangkaan pupuk di Desa Slateng, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, menjadi isu krusial yang berdampak signifikan pada sektor pertanian setempat. Sebagai salah satu wilayah agraris yang bergantung pada hasil pertanian, ketersediaan pupuk merupakan faktor penting dalam menjaga produktivitas lahan dan kesejahteraan petani. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, petani di Desa Slateng menghadapi kesulitan besar akibat kelangkaan pupuk yang semakin parah. Situasi ini tidak hanya mengancam hasil panen, tetapi juga menyebabkan keresahan di kalangan petani yang mengandalkan pertanian sebagai sumber utama penghidupan mereka. Artikel ini akan membahas hasil observasi dan diskusi dari tim KKN Kolaboratif Kelompok 196 terkait penyebab, dampak, serta upaya yang telah dan perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan kelangkaan pupuk di desa ini.

Proses budidaya pertanian tidak dapat lepas dari faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik yang mempengaruhi kegiatan pertanian seperti penggunaan varietas unggul baru yang mempunyai ciri khas tersendiri (berbasis kearifan lokal), serta hama dan penyakit tanaman. Setiap varietas akan menunjukkan kinerjanya masing-masing dalam menunjang produktivitas, seperti memerlukan kondisi media tanam yang sesuai, misalnya mampu menyediakan unsur hara dengan cepat, kelembaban tanah yang baik, dan kondisi udara yang tepat. Faktor abiotik yang dapat mempengaruhi kegiatan budidaya seperti tanah, iklim dan proses pengelolaan tanaman yang dilakukan manusia. Proses budidaya yang ada saat ini menjadi landasan bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi petani. Banyak petani yang melakukan berbagai upaya untuk menghasilkan produk yang maksimal, seperti penggunaan pupuk yang lebih banyak dan penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan peraturan. Penggunaan bahan kimia yang tidak mematuhi peraturan dapat mencemari lingkungan seperti air, tanah dan udara. Pemahaman petani terhadap pertanian berkelanjutan sangat penting untuk keberlanjutan sektor pertanian itu sendiri dan lingkungan

Kelangkaan pupuk anorganik yang terjadi di beberapa tahun terakhir ini menyebabkan mayoritas petani harus mencari ke kota lain, atau bahkan secara online meskipun dengan harga mahal. Ini merupakan indikasi bagaimana pupuk anorganik sudah merupakan kebutuhan dasar, apalagi petani sudah menggunakan bibit unggul yang secara berkala membutuhkan dosis pupuk tinggi untuk dapat mencapai potensi hasil bibit unggul tersebut. Petani meyakini jika kebutuhan hara tanaman tidak dipenuhi maka hasil yang diperoleh akan menurun, sehingga tidak heran jika petani menjadi panik ketika terjadi kelangkaan pupuk anorganik.

Pengelolaan pupuk terpadu adalah suatu sistem yang memadukan penggunaan pupuk anorganik dengan pupuk organik dan/atau pupuk hayati. Dampak penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dan dalam jumlah banyak tanpa menyediakan bahan organik yang cukup khususnya pada sistem pertanian konvensional, dapat menyebabkan menurunnya kualitas tanah. Penggunaan pupuk organik/hayati yang berkualitas akan membantu upaya menjaga produktivitas lahan dan produksi tanaman.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa manfaat penggunaan pupuk organik bukan bersifat jangka pendek melainkan jangka panjang melalui pelestarian sumber daya lahan. Daerah yang berpotensi memiliki bahan organik yang melimpah, seperti limbah pertanian dan peternakan, harus mulai memperhatikan kesuburan tanahnya di masa depan. Sebab kesuburan tanah terus menurun jika tidak ditangani dengan baik. Menurut Basuki dkk. (2021), lahan pertanian di Indonesia dalam satu dekade terakhir menunjukkan kualitas tanah yang rendah. Kualitas tanah yang rendah dapat diketahui dari nilai kandungan karbon organik yang kurang dari 1%.

Dok. 2 Juli 2024
Dok. 2 Juli 2024

"Untuk sekarang, beberapa petani di desa Slateng sudah menerapkan sistem pertanian terpadu, memadukan pupuk dan pestisida organik dengan kimia, namun masih banyak petani yang konsisten menggunakan pupuk dan pestisida kimia ". Ungkap Pak Irma selaku Ketua Gapoktan 

Dalam menanggapi problematik yang sedang dihadapi oleh mayoritas petani desa Slateng, pak Irma selaku ketua Gapoktan, mulai aktif menggerakkan anggotanya untuk melakukan pertanian terpadu dengan mengadakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik, perbanyakan agensi hayati, dan lain sebagainya. Bahkan beberapa diantaranya telah mencoba berbudidaya tanpa pupuk anorganik. Kebutuhan pupuk organik per satuan luasnya sangat besar (5-20 ton/ha). Namun, potensi untuk memproduksi sendiri pupuk organik (kompos) secara in situ juga cukup besar, mengingat banyak bahan organik melimpah seperti kotoran- kotoran ternak yang dapat dikumpulkan dari sekitar dan diolah menjadi sumber pupuk organik.

Satu upaya yang dapat kami sampaikan sebagai masukan kepada poktan dan gapoktan di desa slateng adalah terkait optimalisasi peran penyuluh pertanian, berdasarkan keterangan dari beberapa petani, peran punyuluh pertanian dirasa kurang intensif dalam pengawalan isu atau permasalahan yang ada di lahan. Pengawalan dapat berupa mengadakan kegiatan rutin mingguan atau bulanan, dan mengadakan suatu wadah informasi bagi petani melalui Klinik PHT yang berdasar pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan

  • Pendidikan dan Teknologi 

Di era digital saat ini, perkembangan teknologi memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pendidikan. Gadget, seperti smartphone dan tablet, telah menjadi bagian integral dari kehidupan anak-anak dan remaja. Mereka digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk pembelajaran, hiburan, dan interaksi sosial. Namun, seiring dengan peningkatan penggunaan gadget, masalah kecanduan gadget di kalangan siswa menjadi semakin meresahkan.  

Penggunaan gadget dan pengaruhnya terhadap moral serta karakter siswa merupakan isu yang sering kali menjadi perhatian dalam dunia pendidikan. Dalam era digital seperti sekarang ini, anak-anak semakin terpapar dengan berbagai gadget yang memungkinkan mereka terhubung dengan dunia luar secara luas. Namun, di balik manfaat yang ditawarkan, penggunaan gadget juga membawa risiko yang perlu dipahami dan diwaspadai. 

Gadget adalah alat elektronik yang digunakan sebagai media informasi, media pembelajaran dan sebagai hiburan (Warissyah, 2015). Sedangkan keunggulan gadget lainnya adalah dapat terkoneksi dengan internet. Menurut Rachmawati (2017), gadget sendiri banyak diminati oleh semua kalangan terutama pelajar, gadget banyak digunakan karena memudahkan mereka dalam proses belajar. Gadget mempunyai banyak manfaat jika digunakan dengan baik dan benar.  Berkat perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, di satu sisi membawa kegembiraan karena dapat mengakses informasi dengan cepat, tepat dan akurat, namun di sisi lain sangat mengkhawatirkan karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak negatif. pada generasi muda khususnya pelajar. Misalnya dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu canggih di bidang telekomunikasi khususnya gadget. Dampak gadget di era globalisasi mempunyai dampak positif dan negatif. Kemudahan dalam mencari informasi, pengetahuan, dapat memperoleh atau berkomunikasi satu sama lain dalam jarak jauh merupakan salah satu dampak positifnya.

Seperti yang telah kita sadari bersama bahwa gadget modern telah merevolusi cara hidup kita. Mereka telah membuat hidup kita lebih mudah dan nyaman dalam banyak hal. Namun, ada juga beberapa potensi dampak negatif dari meningkatnya penggunaan gadget oleh anak-anak. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah pengaruh gadget terhadap perkembangan mental anak. Beberapa ahli percaya bahwa terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk melihat layar dapat memengaruhi kemampuan anak dalam berkonsentrasi dan memperhatikan. Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan masalah pada memori jangka pendek. Kekhawatiran lainnya adalah gadget dapat membuat anak kesulitan bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain. Ketika anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di depan ponsel atau tablet, mereka mungkin memiliki lebih sedikit kesempatan untuk berinteraksi tatap muka dengan teman-temannya. Hal ini dapat berdampak negatif pada perkembangan keterampilan sosial mereka.

Secara keseluruhan, terdapat dampak positif dan negatif gadget modern terhadap tumbuh kembang anak. Orang tua perlu menyadari kedua belah pihak sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat mengenai penggunaan perangkat ini oleh anak mereka.

 

Dok. 26 Juli 2024 (SDN Slateng 01)
Dok. 26 Juli 2024 (SDN Slateng 01)
Tim KKN Kolaboratif #3 196 Desa Slateng yang bertempat di SDN Slateng 1 dan SDN Slateng 3 pada tanggal 26-30 Juli 2024 melakukan sosialisasi, bimbingan secara langsung, dan memberikan aktivitas yang ramah terhadap anak melalui sosialisasi bahaya gadget. Harapannya dapat menciptakan lingkungan sekolah yang unggul dan dapat berkolaborasi dengan teknologi secara tepat dan aman . Dengan adanya pendidikan yang menyeluruh mengenai bahaya penggunaan gadget dan dukungan dari semua pihak terkait, anak-anak diharapkan dapat tumbuh dengan baik, memiliki kualitas hubungan sosial yang sehat, serta mampu menghadapi tantangan di era digital dengan bijak.

Dok. 30 Juli 2024 SDN Slateng 3
Dok. 30 Juli 2024 SDN Slateng 3
Kegiatan ini kami lakukan bertujuan untuk menekankan pentingnya kolaborasi teknologi dengan kehidupan sehari sehari khususnya dalam mengakses informasi untuk menunjang kebutuhan belajar yang lebih efektif, efisien, dan menyenangkan; penggunaan gadget yang sehat, serta dampak negatifnya bagi kesehatan. Kegiatan ini berisi pemberian materi bahaya gadget, diskusi interaktif (Sharing sessions) dan permainan kolaboratif. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun