Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif193
KKN Kolaboratif193 Mohon Tunggu... Penulis - KKN Kolaboratif 193, Desa Ledokombo

KKN Kolaboratif 193 merupakan kelompok Kuliah Kerja Nyata yang terdiri dari gabungan beberapa universitas di Jawa Timur, yaitu Universitas Jember, Universitas Pembangunan Nasional, Institut Teknologi dan Sains Mandala serta Universitas dr. Soebandi. Kelompok KKN-K bertugas di Desa Ledokombo, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember pada periode 17 Juli 2023 - 26 Agustus 2023.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaboratif 193: Cegah Stunting, Mahasiswa Berikan Sosialisaikan Pemanfaatan Daun Kelor

15 Agustus 2023   07:45 Diperbarui: 15 Agustus 2023   13:23 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting menjadi kondisi kesehatan yang terus diperhatikan di Indonesia karena angka anak penderita stunting masih cukup tinggi. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Indonesia tahun 2022 mencapai 21,1%. Untuk wilayah Jawa Timur sendiri, angka stunting mengalami penurunan 4,3% menjadi 19,2%. Namun, angka tersebut masih belum mencapi target nasional yaitu sebesar 14% pada tahun 2024 sehingga butuh upaya lebih untuk mencapai target tersebut.

Persentase stunting di Kabupaten Jember sendiri menjadi yang tertinggi di Jawa Timur, mencapai 34,9% berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Salah satu penyebab tingginya stunting di Kabupaten Jember adalah rendahnya tingkat informasi keluarga mengenai stunting terutama pada masyarakat desa. Hal ini juga menjadi perhatian khusus di Desa Ledokombo karena ditemukan beberapa balita dengan kondisi stunting serta ibu hamil dengan kondisi rentan menyebabkan stunting pada anaknya. Oleh karena itu, mahasiswa KKN berionvasi untuk memanfaatkan bahan pangan tradisional sebagai nutrisi tambahan bagi balita dan ibu hamil.

Pencegahan stunting menjadi salah satu program kerja utama dari kelompok KKN Kolaboratif dengan memanfatkan potensi desa yaitu daun kelor. Inovasi yang dikembangkan oleh mahasiswa berupa pembuatan olahan nugget sehat yang terbuat dari daun kelor. Pemilihan daun kelor sebagai bahan utama pembuatan nugget selain karena nutrisinya yang sangat banyak dan penting juga karena keunggulan lainnya, seperti harganya yang murah dan mudah didapatkan. Persiapan untuk pelaksanaan program ini dimulai dengan survey dengan beberapa kader kesehatan, percobaan pembuatan nugget hingga realisasi kegiatan.

Rabu (16/8/2023), ditemai oleh beberapa kader kesehatan, kegiatan dilaksanakan dengan metode penyuluhan dan sosialisasi secara door to door  kepada masyarakat yang dinilai rentan stunting. Terhitung ada 8 rumah yang dikunjung, meliputi rumah dengan balita stunting serta ibu hamil yang rentan. Penyuluhan dilakukan dengan memberikan informasi singkat tentang stunting dan pemberian sosialisasi mengenai manfaat daun kelor beserta cara pembuataan nugget yang dihadirkan pada sebuah brosur sehingga dapat disimpan oleh masyarakat yang dituju. Di akhir kegiatan, mahasiswa memberikan bibit kelor kepada masyarakat yang diharapkan dapat ditumbuhkembangkan dan nantinya dapat dimanfaatkan kembali.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Salah satu kader kesehatan menyampaikan terimakasihnya kepada mahasiswa KKN, "Terima kasih adik-adik atas kepeduliannya untuk masyarakat terkait pencegahan stunting. Semoga program ini bisa berlanjut dan memutuskan rantai stunting di Desa Ledokombo."

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat, mengingat pentingnya isu stunting karena terkait dengan Pembangunan generasi muda selanjutnya yang sehat dan cerdas.

Penulis : Kendra Firyaliva (Universitas Jember)

Fotografer : Jamilah A (Universitas Jember)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun