Pendidikan formal maupun informal merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan intelektual generasi bangsa. Pendidikan formal dan informal, bagaikan dua sisi mata uang, saling melengkapi dan mendukung satu sama lain. Jika pendidikan formal memberikan fondasi yang kuat dalam pengetahuan akademik, pendidikan informal berperan dalam mengembangkan minat, kreatifitas, dan keterampilan sosial.
Salah satu program kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN di Desa Gambirono yaitu fokus pada kegiatan survei anak tidak sekolah, putus sekolah, dll. Program ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi secara masif tentang faktor penyebab anak-anak di Desa tersebut tidak melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Mahasiswa menggunakan metode observatif dengan sistem wawancara kepada perangkat desa, anak yang bersangkutan serta masyarakat setempat.
Kegiatan berikutnya adalah agenda mengajar siswa/i kelas 1&2 yang dibungkus dengan metode game education dan mengasah audio visual anak-anak melalui video cerita fabel yang ditonton didalam kelas. Game yang dipilih mampu memadukan permainan dengan pembelajaran, sehingga membantu  meningkatkan pemahaman dan keterampilan anak-anak dalam belajar sambil bermain. Responsibilitas tinggi tampak dari antusiasme siswa-siswi pada saat mengikuti sistem pembelajaran. Dengan program ini, dapat diketahui bahwa kurikulum yang diterima anak pada jenjang pendidikan kelas 1 dan 2 SD telah sesuai dengan porsi pengetahuan sesuai usia anak.
Selain kedua hal tersebut, problematika yang disoroti pada desa Gambirono adalah perihal stunting. Stunting  merupakan  masalah  kesehatan  yang  mempengaruhi  pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh malnutrisi  dalam jangka panjang. Kekurangan asupan gizi dan nutrisi pada saat janin berada dalam kandungan dari ibu selama masa kehamilan, begitupun saat bertumbuh kembang juga berpotensi mengalami stunting. Resiko terjadinya stunting juga dapat meningkat ketika ibu hamil mempunyai proporsi tubuh yang cukup pendek, faktor ekonomi seperti kemiskinan, kemudian lingkungan tempat tinggal dengan tingkat polusi tinggi dan  tidak mendapatkan akses air bersih.
Dalam program penyusunan Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDES) tahun 2025, pemerintah tingkat desa mengadakan acara rembuk stunting sebagai upaya yang digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan strategi meminimalisir permasalahan yang terjadi dengan mengundang beberapa pihak lembaga fasilitas kesehatan (Ketua Tim PKK, Kader dan Bidan), serta dipandu oleh narasumber untuk memaparkan sosialisasi perihal urgensi kesehatan balita dan anak-anak setempat, begitu juga perkembangan angka stunting di Desa Gambirono sendiri.
Berdasarkan data yang disajikan terdapat 45 anak balita di Desa Gambirono yang mengalami stunting. Angka ini menunjukan bahwasannya perlunya tindak lanjut untuk mengatasi masalah gizi dan kesehatan pada pertumbuhan anak. Pemerintah Desa Gambirono menekankan untuk memperkuat kolaborasi antara puskesmas, lembaga sosial dan masyarakat untuk memastikan efektivitas langkah yang dilakukan.
Semua hal diatas mempunyai keterkaitan satu sama lain, sehingga mahasiswa KKN berusaha berperan aktif dalam  membantu  mengatasi  masalah yang terjadi dengan ikut terlibat dalam kegiatan penyuluhan kepada masyarakat, seperti membantu dalam melaksanakan program posyandu dan memantau kemajuan penanganan stunting yang berada di Desa Gambirono. Dengan adanya keterlibatan mahasiswa KKN diharapkan mampu mendukung upaya Pemerintah terutama di Desa Gambirono untuk meningkatakan kesehatan balita dan anak-anak, serta mengurangi angka stunting yang ada.
