Mohon tunggu...
KKN 132 Tanggul Wetan
KKN 132 Tanggul Wetan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 132 yang terdiri dari mahasiswa Universitas Jember, ITS Mandala, Universitas Malang, dan Universitas dr. Soebandi Jember yang melakukan pengabdian di Desa Tanggul Wetan Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memperindah Balai Desa, KKN Kolaboratif 132 Merestorasi Kebun Balai Desa Tanggul Wetan

21 Agustus 2023   22:06 Diperbarui: 21 Agustus 2023   23:04 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Tanggul Wetan, Jember - Sebagai wujud pengabdian terhadap masyarakat, kelompok mahasiswa KKN Kolaborasi 132 Desa Tanggul Wetan melakukan restorasi atau pengembalian fungsi kebun balai desa yang sebelumnya terbengkalai. Kegiatan pengindahan balai desa melalui restorasi kebun ini merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh kelompok KKN Kolaborasi 132 sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Keberadaan kebun ini juga sekaligus untuk memaksimalkan lahan yang ada untuk digunakan sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok KKN 132 ini berlangsung sekitar seminggu yang terdiri dari beberapa tahap dari mulai  permbersihan, penggemburan, penanaman dan perawatan.

Dalam kegiatan restorasi ini, tahap pertama yang dilakukan oleh kelompok KKN Kolaborasi 132 yaitu melakukan pembersihan terhadap kebun balai desa yang sempat terbengkalai. Terlihat banyak rumput-rumput liar yang tumbuh subur di kebur tersebut dan membuat kebun tersebut terlihat tidak terawat. Maka dari itu, tahap pertama yang dilakukan adalah membersihkan kebun dari rerumputan liar yang ada serta membersihkan dari lumut yang tumbuh di sisi pembatas kebun. Dengan mengandalkan beberapa peralatan berkebun seadanya, kelompok KKN Kolaborasi 132 melakukan pembersihan dan membabat rumput liar yang tumbuh di sekitar kebun balai desa Tanggul Wetan.

Tahap selanjutnya yang dilakukan oleh kelompok KKN Kolaborasi 132 yaitu penggemburan. Dalam tahap ini, dimulai dari membahasi tanah yang terlihat kering dan gersang dengan air kemudian dilanjutkan dengan menggemburkan tanah menggunakan cangkul dan alat lain agar tanah yang berada di lapisan bawah dapat terangkat. Menurut salah satu anggota kelompok mahasiswa tersebut, kondisi tanah di lapisan bawah lebih banyak mengandung zat hara dan lebih subur ketimbang yang ada di lapisan atas. Dikarenakan adanya keterbatasan pengetahuan dan biaya, kelompok KKN ini tidak menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah. Melihat kondisi tanah, kelompok ini percaya bahwa dengan tanah yang ada sudah cukup untuk bisa memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman. 

Setalah penggemburan, dilanjutkan dengan tahap penanaman. Sebelumnya, kelompok KKN 132 telah menyiapkan 100 bibit tanaman cabe yang nantinya akan ditanam di kebun yang telah disiapkan. Cabe dipilih karena perawatannya yang mudah dan merupakan salah satu bahan yang sering digunakan untuk konsumsi. Proses penanaman tersebut dilakukan oleh seluruh anggota kelompok KKN Kolaborasi 132 sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama dalam penanaman. Setalah ditanam, kemudian kembali dilakukan penyiraman agar tanaman cabe yang telah di tanam mendapatkan asupan air yang cukup. Tahap terakhir yang dilakukan oleh kelompok KKN Kolaborasi 132 yaitu perawatan. Perawatan yang dilakukan yaitu dengan melakukan penyiraman secara rutin pagi dan sore hari. Rencananya perawatan ini akan terus dilakukan hingga akhir periode KKN selesai dan akan dilanjutkan oleh perangkat desa yang bertugas.

Harapannya dengan adanya restorasi kebun balai desa ini, dapat memberikan pemandangan yang lebih segar bagi balai desa Tanggung Wetan. Masyarakat yang berkunjung juga dapat menikmati pemandangan yang indah dengan adanya kebun balai desa. Selain tanaman cabe, kelompok KKN Kolaborasi 132 juga berharap nantinya kebun tersebut dapat ditanami jenis tanaman lain yang lebih bervariasi dan bermanfaat bagi perangkat desa dan masyarakat desa nantinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun