Jember, 2024 - Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 mengikuti penerjunan di depan Gedung  Pemkab Jember. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bapak Hendy Siswanto selaku Bupati Kabupaten Jember yang dihadiri oleh berbagai perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar Jember yang terdiri dari 4.001 mahasiswa dari 16 perguruan tinggi (22/07).
KKN (Kuliah kerja Nyata) kolaboratif merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat guna merealisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tujuannya adalah untuk mengaplikasikan teori di bangku kuliah ke kehidupan praktik dengan memanfaatkan keahlian, sumber daya, dan dukungan dari berbagai pihak. Â
KKN Kolaboratif #3 mengangkat tiga permasalahan penting, yakni anak tidak sekolah (ATS), stunting, dan ketahanan pangan.
Mahasiswa KKN Kolaboratif 104 bertempat di Desa Umbulsari, ada 3 mahasiswa dari Universitas Negeri Jember, 2 mahasiswa dari Universitas Islam Jember, 1 mahasiswa dari Universitas PGRI Argopuro Jember, 1 mahasiswa dari Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember, 3 mahasiswa dari Universitas dr. Soebandi, 2 mahasiswa dari Institut Teknologi dan Sains Mandala, 1 mahasiswa dari Institut Agama Islam Al-Qodiri, dan 2 mahasiswa dari Politeknik Kesehatan Jember.Â
Di hari pertama, posko 104 mengikuti acara penerimaan dan penyambutan mahasiswa KKN di Kecamatan Umbulsari yang di hadiri oleh Sekretaris Kecamatan Umbulsari Bapak Akbar Winasis dan dilanjutkan penerimaan di Balai Desa Umbulsari oleh Bapak Kepala Desa H. Dedi Kasrianto dan segenap perangkat Desa Umbulsari
Pekan pertama Mahasiswa posko 104 melakukan kunjungan ke beberapa masyarakat setempat untuk mengetahui potensi dan kondisi sosial masyarakat Umbulsari. Mayoritas penduduk desa Umbulsari bekerja sebagai petani buah jeruk. Selain buah jeruk, warga Umbulsari memiliki potensi lain berupa budidaya buah jambu kristal dan jambu merah.
"Warga Umbulsari itu ya kebanyakan menjadi petani buah, jeruk dan jambu", ujar Bapak H. Dedi Kasrianto (19/07)
Beberapa warga Umbulsari juga mendirikan home industry, seperti stik, tahu, tempe, dan semprong.
Hasil observasi di Desa Umbulsari UMKM masih menggunakan pemasaran produk secara tradisional sedangkan sekarang di era digital yang menyediakan berbagai platform e-commerce. Mengenai umkm yang ada di Desa Umbulsari, Mahasiswa KKN Kolaboratif 104 ingin mengembangkan nilai jual produk umkm di Desa Umbulsari. Â