KKN Kolaboratif merupakan kegiatan KKN yang pesertanya meliputi mahasiswa/i gabungan dari seluruh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta se-Kabupaten Jember. Kegiatan KKN bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa/i melalui keterlibatannya secara langsung pada masyarakat desa dan lingkungan sekitar. Â
Harapannya, mahasiswa/i mampu meningkatkan kepedulian beserta empatinya terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Selain itu, diperlukannya solusi permasalahan yang rasional untuk menjadikan desa mandiri dan sejahtera. KKN Kolaboratif Perguruan Tinggi se-Kabupaten Jember Tahun 2023 dilaksanakan selama 40 hari mulai tanggal 17 Juli 2023 sampai 25 Agustus 2023. KKN mendorong mahasiswa untuk menumbuhkan potensi diri dalam mengajak masyarakat agar lebih kreatif dalam mengembangkan keunggulan yang ada di desanya.
Kelompok 079 KKN Kolaboratif merupakan salah satu kelompok yang bertugas di Desa Klompangan, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember. Desa Klompangan adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember dengan luas sebesar 908,09 ha. Desa Klompangan berjarak sekitar 14 km dari Ibukota Kabupaten Jember ke arah barat daya melalui Mangli. Desa Klompangan terdiri atas lima dusun yaitu Dusun Curah Kates, Dusun Durenan, Dusun Krajan, Dusun Pondok Labu, dan Dusun Sumuran. Komoditas pertanian yang utama dan merupakan unggulan Desa Klompangan ialah padi, jagung, kedelai, ubi, kacang panjang, rambutan, dan palawija.
Kedatangan mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 079 disambut dengan baik oleh seluruh pihak Desa terutama Kepala Desa dan Kepala Dusun setempat. Drs. Mohammad Sofyan selaku Kepala Desa Klompangan mengatakan bahwasannya di Desa Klompangan sedang antuasias dengan kehadiran UMKM Edamame beserta pengolahannya yang diinisiasi oleh perusahaan Mitratani 27. Selain itu, petani di desa turut berperan sebagai bagian akhir dari pengolahan edamame, dimana mereka akan menjualkan atau mengolah produk tani yang sudah tidak sesuai dengan grade yang sudah standar (downgrade).Â
Beliau melanjutkan jika mayoritas UMKM yang tersedia pada Desa Klompangan berupa perdagangan. Tidak hanya produk edamame, Dusun Krajan memiliki potensi yang tinggi mengenai pengolahan coklat, mulai hulu sampai hilir. Usaha produksi coklat berupa Home Industry yang diolah oleh salah satu warga dan diterima dengan sangat baik oleh masyarakat. Beberapa kepala dusun Desa Klompangan menyatakan bahwasannya terdapat pula beberapa usaha yang masih terkategori sebagai micro business seperti usaha pengolahan kerupuk rambak dan usaha kerajinan berupa berbagai macam aksesoris dari manik-manik. Kedua usaha tersebut terletak di Dusun Sumuran.
Umumnya sebagian besar mata pencaharian warga Desa Klompangan ialah sebagai petani, buruh tani dan buruh Gudang sehingga tidak jarang jika pada Desa Klompangan terdapat banyak hamparan luas sawah hijau. Salah satu warga Dusun Curah Kates yang berprofesi sebagai petani mengatakan bahwasannya struktur tanah dan curah hujan Desa Klompangan sangat mendukung keberhasilan hasil tanam. Selain itu, beberapa petani memiliki lahan pribadi yang kemudian dikembangkan dengan memproduksi pupuk organik cair dalam melancarkan kegiatan tani dan memenuhi kebutuhan tanam.
"Pupuk organik apabila digunakan untuk penanaman bunga dan buah maka penyerapannya bisa lebih maksimal >50%. Akar jauh lebih kuat sehingga penyerapan akan lebih maksimal." Ujar Bapak Yuhid selaku petani Dusun Curah Kates. Tidak hanya itu, Desa Klompangan juga digadang-gadang sebagai sentra tanaman duku. Bapak Sahlan sebagai Kepala Dusun membenarkan pernyataan tersebut "Produksi buah duku terbanyak di Dusun Sumuran dan Dusun Pondoklabu, duku yang dihasilkan memiliki kualitas yang sangat baik karna berkulit tebal, berwarna kuning langsat, manis dan bulat. Harga paling minim dapat dibanderol oleh petani sekitar Rp. 20.000 per kg."
Mahasiswa Kelompok KKN Kolaboratif 079 berencana untuk turut menyukseskan bidang Pendidikan Desa Klompangan, dimana pada Desa Klompangan terdapat beberapa Yayasan dan salah satunya adalah Yayasan Miftahul Ulum yang berisi sekitar 250-260 siswa untuk kategori MI dan 103 siswa untuk kategori MTs. Terdapat pula PAUD dan TK yang berisikan sekitar belasan hingga puluhan siswa. Adanya Yayasan tersebut mendorong pemerintah desa untuk membangun Taman Baca yang berlokasi di Dusun Pondoklabu yang saat ini ditangani oleh Ibu-ibu Kader Posyandu. Taman baca berlokasi strategis dengan fasilitas buku dan taman bermain.
Kedepannya, sekelompok mahasiswa KKN 079 akan mengadakan program pembelajaran interaktif, pemberian makanan bergizi, dan donasi buku bagi siswa/i PAUD dan masyarakat sekitar bersama Team KKPLP FKIP Universitas Jember yang berlokasi di Taman Baca tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengaktifkan kembali partisipan Taman Baca Desa Klompangan dan dalam rangka menumbuhkan daya minat baca masyarakat.
Kunjungi Website  Universitas Jember
Kunjungi Profile Desa KlompanganÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H