Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif 037
KKN Kolaboratif 037 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang tengah melaksanakan kegiatan KKN Kolaboratif #3 di Desa Pontang Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelestarian Kesenian Jaranan Jawa dan Reog Ponorogo Sebagai Bentuk Kearifan Lokal di Desa Pontang Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember

5 Agustus 2024   22:28 Diperbarui: 5 Agustus 2024   22:30 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Pontang, yang terletak di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, dikenal sebagai salah satu daerah yang masih menjaga dan melestarikan kekayaan budaya lokal, khususnya kesenian Jaranan Jawa dan Reog Ponorogo. Para mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 37 juga ikut berpartisipasi untuk memeriahkan acara kebudayaan yang diselenggarakan di Desa Pontang. 

Kesenian Jaranan Jawa dan Reog Ponorogo merupakan warisan budaya yang sudah ada sejak lama di Desa Pontang. Meskipun tantangan modernisasi dan globalisasi terus meningkat, masyarakat Desa Pontang, melalui berbagai komunitas seni, tetap gigih melestarikan dan memperkenalkan kesenian ini kepada generasi muda. Kesenian tradisional ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana penting untuk menjaga identitas budaya masyarakat setempat. 

Jaranan Jawa di Desa Pontang merupakan salah satu komunitas yang aktif melestarikan budaya tradisional hingga saat ini. Pertunjukkan Jaranan Jawa adalah seni pertunjukkan yang menggunakan properti kuda lumping sebagai properti utama. Pertunjukkan ini menggabungkan unsur tarian dan musik. 

Selain Jaranan Jawa, Desa Pontang juga memiliki dua komunitas Reog Ponorogo yang juga aktif hingga saat ini. Reog Ponorogo terdiri dari beberapa elemen utama seperti tari, musik gamelan, dan karakter khas seperti Singo Barong. 

Masyarakat Desa Pontang sadar betul akan pentingnya melestarikan kesenian tradisional ini sebagai bentuk kearifan lokal yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Salah satu bukti upaya untuk menjaga kelestarian budaya tersebut dengan adanya komunitas Reog Ponorogo dan Jaranan Jawa yang masih aktif mengadakan pagelaran dan juga ikut serta dalam rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Selain untuk melestarikan budaya kesenian Reog Ponorogo dan Jaranan Jawa, kegiatan ini juga bertujuan untuk menarik antusias warga sekitar untuk menonton serta menumbuhkan minat dan kesadaran pemuda yang ikut dalam melestarikan budaya tersebut.

Di Desa Pontang sendiri terdapat dua komunitas Reog Ponorogo yang masih berjalan hingga saat ini, yaitu Reog Singo Budoyo dan Reog Singo Muncul.

Antusiasme masyarakat Desa Pontang pada kesenian Reog Ponorogo dapat dilihat melalui komunitas Reog Ponorogo yang masih aktif ikut serta memeriahkan berbagai acara yang diselenggarakan di Desa Pontang. Selain Reog Ponorogo, masyarakat Desa Pontang juga masih aktif dalam melestarikan kesenian Jaranan Jawa. Salah satu komunitas Jaranan Jawa yang masih aktif hingga saat ini, yaitu Jaranan Turonggo Budoyo Sakti.

(Pagelaran Jaranan Turonggo Budoyo Sakti Dalam Rangkaian Acara HUT Republik Indonesia) (Dokpri)
(Pagelaran Jaranan Turonggo Budoyo Sakti Dalam Rangkaian Acara HUT Republik Indonesia) (Dokpri)

Keterlibatan masyarakat dalam menjaga dan melestarikan kesenian tradisional juga patut diapresiasi. Masyarakat Desa Pontang memberikan dukungan yang datang dari berbagai lapisan, mulai dari pemerintah desa, khususnya para orang tua telah memperkenalkan dan menumbuhkan rasa kecintaan terhadap budaya dan kesenian tradisional, serta mendukung anak-anak mereka untuk bergabung dalam komunitas seni.

Dengan semangat yang kuat dan dukungan dari semua pihak, pelestarian kesenian Jaranan Jawa dan Reog Ponorogo di Desa Pontang diharapkan dapat terus berlanjut. Seni tradisional ini bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebagai sarana pendidikan budaya yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun