Pada pembahasan kali ini mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 034 memiliki program kerja yaitu keterampilan batik ecoprint, yang dilaksanakan bersama ibu-ibu PKK di desa Andongsari Kecamatan Ambulu. Seperti yang kita ketahui batik  memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri, seperti batik Jawa, batik Bali, batik Madura, dan batik Solo. Namun setiap daerah tentunya memiliki motif dan teknik yang menggambarkan budaya dan sejarah lokalnya. Teknik membatik akan terus berkembang dengan pengenalan teknologi baru dan eksplorasi desain modern. Batik tidak hanya terhubung dengan tradisi tetapi juga beradaptasi dengan tren dan inovasi global, menjadikannya relevan dalam konteks seni dan mode kontemporer.
Ecoprint merupakan  sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Proses pembuatannya sendiri yaitu melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu (Putri Dwi Cahyani, 2022).
Pelaksanaan kegiatan praktik ecoprint dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Kolaboratif 034 pada hari Senin, 05 Agustus 2024 dibalai desa Andongsari yang di ikuti oleh perwakilan ibu-ibu PKK dari dusun krajan, dusun karangtemplek, dusun watukebo, dan dusun tirtoasri. Kegiatan tersebut diawali dengan sambutan oleh Agustian Mahendra Putra selaku Koordinator Desa dan Oleh Ibu Emik Dwi Susanti selaku ketua PKK di Desa Andongsari Kecamatan Ambulu. Setelah sambutan selesai, dilanjutkan praktik membatik ecoprint. Praktik batik ecoprint ini dipandu langsung oleh mahasiswa KKN.
Pada praktik kali ini semua bahan sudah disiapkan oleh mahasiswa KKN mulai dari perendaman kain dan bahan lainnya, sehingga ibu ibu PKK datang langsung praktik saja. Adapun proses pembutannya yaitu :
- Rendam kain menggunakan campuran air tawas selama kurang lebih 10 menit agar pewarna lebih awet.
- Setelah direndam kemudian angkat lalu jemur kain tersebut.Â
- Rendam daun dan bunga pada larutan air cuka agar zat warna daun keluar maksimal.Â
- Kemudian tiriskan daun dan bunga yang sudah direndam dengan air cuka tadi.
- Bentangkan kain yang sudah direndam air tawas yang dilapisi dengan plastik sesuai ukuran kain terlebih dahulu.
- Tempelkan daun dan bunga pada kain sesuai dengan keinginan, kemudian tutup lagi menggunakan plastic.
- Pukul daun dan bunga yang dusah dirempelkan dengan menggunakan palu hingga warna daun menempel di kain.
- Jemur kain hingga kering kemudian angkat secara perlahan daun dan bunga tersebut.Â
- Setelah kering, cuci kain tersebut menggunakan deterjen dan Jemur kembali hingga kering.
- Batik ecoprint sudah jadi dan siap digunakan.
Kegiatan ini berjalan dengan baik dan seru, ibu-ibu berlomba-lomba untuk membuat pola yang ciamik. Ada juga beberapa dari mereka yang ingin melanjutkan keterampilan ini secara mandiri dirumah. Bahkan ada ibu-ibu yang mencatat terkait langkah langkah membuat keterampilan ini.
Output yang dihasilkan dari kegiatan ini salah satunya antusias dari ibu-ibu PKK. "Melihat antusias dari ibu-ibu keterampilan batik ecoprint ini bisa diajukan untuk kerjasama ke BLK (Balai Latihan Kerja)" ucap ibu Emik Dwi Susanti selaku ketua PKK desa Andongsari.
Kegiatan ini di tutup dengan dokumentasi bersama ibu-ibu PKK setiap dusun dengan hasil karya yang telah dibuat dan di akhiri foto bersama ketua PKK desa Andongsari.
Daftar Rujukan
Putri Dwi Cahyani. Dika Prawita. Tri Suparyanto, "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Keterampilan Usaha dengan Batik Ecoprint", Jurnal Literasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H