Mohon tunggu...
KKN Kolaborasi25
KKN Kolaborasi25 Mohon Tunggu... Editor - Editor

Kami merupakan kelompok KKN Kolaborasi 25 yang bertugas di daerah Wringintelu, Puger, Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sambut Tahun Baru Islam 1444 H, Warga Desa Wringintelu-Puger Gelar Tasyakuran dan Doa Bersama

6 Agustus 2022   07:05 Diperbarui: 6 Agustus 2022   07:15 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasiana - Tahun baru Islam diperingati setiap tanggal 1 Muharram atau disebut Satu Suro oleh orang Jawa. Satu Suro dihitung mulai malam hari setelah masuk waktu maghrib--saat pergantian hari di Jawa waktu matahari mulai terbenam di hari sebelumnya. 

Perayaan tradisi peringatan malam Satu Suro niscaya menitikberatkan pada ketentraman batin dan keselamatan. Manusia harus tetap ingat siapa dirinya dan di mana kedudukannya sebagai ciptaan Tuhan, dengan kewajiban di mana mereka harus terjaga dan waspada dari godaan yang menyesatkan.

Muharram sendiri secara harfiah memiliki arti 'diharamkan' atau 'dilarang', sedangkan secara istilah mengandung makna adanya larangan untuk berperang. Banyak peristiwa sejarah yang terjadi di bulan Muharram. Beberapa peristiwa ini di antaranya ialah terjadinya keruntuhan kerajaan di Pulau Jawa, hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah, Nabi Musa AS menang atas Fir'aun, dan Nabi Nuh selamat dari bencana banjir. Selain itu, terdapat peristiwa sedih di mana cucu Nabi Muhammad SAW--Husain bin Ali--terbunuh, serta terjadinya Perang Karbala. Hingga saat ini, masyarakat masih banyak yang meyakini dan memegang kepercayaan di mana adanya larangan untuk melangsungkan pesta pernikahan pada bulan Suro.

Pandemi COVID-19 terbukti memiliki dampak yang besar, terutama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan secara tahunan di suatu wilayah. Selama pandemi, kegiatan yang mengundang banyak massa sangat dibatasi untuk pencegahan penyebaran virus corona. Beruntungnya, hal ini mulai membaik sejak tahun 2022 di mana kegiatan yang melibatkan banyak massa mulai bisa dilaksanakan kembali. Masyarakat umum sangatlah antusias menyambut datangnya bulan Suro dan bersemangat untuk menggelar berbagai tradisi yang ada.

Setiap wilayah di Indonesia memiliki cara dan tradisi unik yang beragam untuk merayakan Tahun baru Islam. Malam 1 Suro atau 1 Muharram 1444 H ini bertepatan pada tanggal 30 Juli 2022 di tahun masehi. Di Desa Wringintelu, diadakan tasyakuran dan doa bersama warga di pendopo balai Desa Wringintelu untuk menyambut malam Satu Suro. Selepas Maghrib, seluruh warga dari 3 dusun di desa ini berdatangan menuju balai desa dengan membawa berkat (nasi) untuk nantinya saling ditukar dan dibagi. Pihak desa sendiri menyiapkan 2 tumpeng sebagai simbol peringatan tasyakuran ini. Rangkaian acara tasyakuran ini dimulai dengan sambutan dan pembukaan oleh Bapak Solihin selaku Kepala Desa Wringintelu, sebelum kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dan diakhiri dengan pembagian berkat. 

Di tahun ini bulan Muharram kebetulan bertepatan dengan bulan Agustus, sehingga diputuskan bahwa acara rutin ke-Agustusan juga akan dibarengi dengan suasana perayaan Satu Suro. Di tanggal 23 Agustus akan diadakan kegiatan lomba tumpeng yang diikuti oleh ketiga dusun yaitu Dusun Pakem, Krajan, dan Sonokeling. Masing-masing dusun akan mengirimkan satu tumpeng dari setiap RT. Acara lomba ini termasuk rangkaian puncak dalam memeriahkan HUT-RI ke-77 tahun.

Jump link:

https://lp2m.unej.ac.id/

https://estudy.unmuhjember.ac.id/

http://lppm.unipar.ac.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun