Mohon tunggu...
KKN Kolaborasi063
KKN Kolaborasi063 Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Kolaborasi Kelompok 063 Desa Tamansari

Kelompok 063 KKN kolaborasi meliputi UNEJ, UIJ, dan ITS Mandala yang ditempatkan di Desa Tamansari, Kecamatan Mumbulsari, Kab.Jember.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaboratif #2 063: Mendukung Desa Tamansari Jember Menjadi Desa Sehat dan Sejahtera

23 Juli 2023   15:25 Diperbarui: 23 Juli 2023   20:42 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata Kolaboratif periode 2 tahun 2023 dengan tema "Pemaksimalan Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan SDGs Desa di Kabupaten Jember" terdiri dari 3.500 mahasiswa dari 18 Perguruan Tinggi. KKN Kolaboratif ini dilaksanakan mulai tanggal 17 Juli hingga 25 Agustus 2023. KKN kolaboratif kelompok 063 beranggotakan 6 mahasiswa dari Universitas Jember, 4 mahasiswa Universitas Islam Jember, dan 2 mahasiswa Institut Teknologi dan Sains Mandala. Kelompok 063 KKN Kolaboratif ditempatkan di Desa Tamansari.

Desa Tamansari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Kepala Desa Tamansari saat ini yaitu Bapak Seger Santoso. Desa ini memiliki luas administrasi 523,306 Ha terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Gudang, Dusun Perbalan, dan Dusun Curah Pinang. Desa ini terletak di daerah pegunungan dan dataran tinggi yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian dan perkebunan, yang membudidayakan pepaya, jagung, padi, dan kopi. 

Desa Tamansari memiliki perbatasan wilayah sebelah utara Desa Mumbulsari, sebelah timur Desa Suco, sebelah selatan Desa Suco dan Sumber Wringin Tempurejo, serta sebelah barat Desa Tempurejo. 

Berdasarkan hasil survei dan diskusi Kelompok 063 dengan Pemdes Tamansari, program kerja KKN yang akan menjadi fokus adalah permasalahan stunting. Stunting memiliki dampak jangka panjang yaitu menghambat potensi pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dan nutrisi. Judul program kerja Kelompok 063 adalah "PKSD : Program Kesehatan Stunting di Desa Tamansari". Program kerja akan dilaksanakan melalui kegiatan pendataan prevalensi stunting, sosialisasi pencegahan stunting, pelatihan pembuatan MPASI dan bekal sehat, Pembuatan poster mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta sosialisasi aktivitas olahraga teratur di sekolah. 

Program kerja yang dirancang akan dilaksanakan dengan Posyandu Desa Tamansari. Desa Tamansari memiliki 8 lokasi posyandu dengan 5 kader tiap masing-masing lokasinya. Dusun Krajan memiliki 2 posyandu, Dusun Gudang memiliki 1 posyandu, Dusun Perbalan memiliki 3 posyandu, dan Dusun Curah Pinang memiliki 2 posyandu. Kegiatan Posyandu di Desa Tamansari sama dengan kegiatan posyandu pada umumnya yaitu pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak balita, pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan menyusui, imunisasi, penanganan kurang gizi, serta penyuluhan kesehatan.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan KKN kolaboratif 063 diawali dengan survei untuk menggali informasi dan penyampaian program kerja kepada perangkat desa. Survei tersebut dilakukan kepada kepala desa, sekretaris desa, bendahara desa, kader posyandu, dan ketua Kelompok Pemberdayaan Masyarakat (KPM). Kegiatan pada minggu pertama Kelompok 063 adalah identifikasi/ pendataan tingkat prevalensi stunting di Desa Tamansari. 

"Sasaran yang dapat berisiko mengalami stunting di desa Tamansari yaitu 15 anak berat badannya dibawah garis merah dan 3 ibu hamil dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK)", ujar Ibu Mujayannah selaku ketua KPM. Kondisi berat badan di bawah garis merah bisa menjadi salah satu indikator bahwa anak mengalami masalah gizi sehingga berisiko mengalami stunting. Bumil KEK kekurangan asupan gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya dan perkembangan janin yang optimal sehingga janin dalam kandungan tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan janinnya. Bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah memiliki risiko tinggi mengalami stunting. 

Data yang disampaikan kepala KPM dapat menjadi acuan untuk melakukan survei prevalensi stunting di Desa Tamansari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun