Mohon tunggu...
Desa menampu
Desa menampu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN Kolaborasi #2 007

Mahasiswa KKN Kolaborasi #2 007

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolaboratif #2 Kelompok 07 Mendukung Program Desa Menampu Berupa Tahlil Bersama di Rumah Warga

30 Juli 2023   23:36 Diperbarui: 30 Juli 2023   23:47 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun tahlil yang di lakukan para perangkat desa ini berbeda dengan tahlil biasanya. Sebab pada jam 09.00 para perangkat desa waktunya melayani masyarakat di desa, sehingga tahlilnya agak di persingkat dan tanpa membaca surat Yasin biar mendapatkan keduanya, yaitu, Takziah kepada warga dan melayani masyarakat di kantor desa. Perbedaannya lagi di lakukan pada siang hari, karna jika di lakukan pada malam hari kurang efektif mengingat para pegawai desa ada yang rumahnay agak jauh, sehingga tidak dapat mengikuti tahlilan ini. Meurut teman-teman mahasiswa acara ini tidak mengurangi nilai tahlil pada umumnya, karna maksud dari tahlil adalah LAA ILAAHA ILLALLAH, dan pada acara ini sudah di baca dengan seksama.

Tidak hanya malam Jum'at, Kegiatan tahlil ini juga di laksanakan ketika ada salah satu warga yang meninggal, orang hajatan, tasyakuran. Di harapkan dengan adanya tahlilan ini dapat menambah ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Tahlilan yang ada di menampu ini bacaan dan komposisinya terdiri dari Ayat-ayat Alqur'an, salawat, tahlil, tasbih dan tahmid, yang pahalanya dihadiahkan kepada orang yang sudah meninggal, dengan prosesi bacaan yang lebih sering dilakukan secara kolektif (berjamaah), terutama dalam hari-hari tertentu setelah kematian seorang muslim.

Dikatakan tahlil, karena porsi kalimat La Ilaha Illallah dibaca lebih banyak dari pada bacaan-bacaan yang lain. Tradisi tahlilan tersebut hingga saat ini masih kita jumpai di kalangan masyarakatmenampu. Sekalipun ada di antara masyarakat yang mulai meninggalkannya dengan berbagai alasan, baik alasan ekonomis maupun teologis. Namun ada juga yang berpendapat bahwa tahlilan memiliki landasan normatif.

Mahasiswa  kkn kolaboratif yang beranggotakan 1.Ahmad Mahali 2.Alifiarahma Putri Sulistriana. 3.Alaya Dwi Salvahira Widodo 4.Anggita chairiviana 5.Dimas Riskian Akbar Reyhan Rosyid 6.Wirda Nur Afita Rachma    7.M.khanifuddin Zuhri  8.Puguh Danu Prastyo  ( ketua) 9.Maresa Zehrotul Risqi Amalia  10.Siti Alifatus Syahbana  11.Eka Wulandari  13.Nandita Febri Isnaini  14.Siti Risqiatul Azizeh  15.Ihsyaniatul Ummah  menyampaikan kegiatan sepertiini merupakan kegiatan yang positif karna secara otomatis dapat menyapa warga dengan sikap atau prilaku dan langsung terjun, bukan hanya kata-kata saja.  

Hal ini tentu lebih menambah kedekatan  pemerintah dengan warga, sehinga jika warga punya masalah yang perlu di kordinasikan dengan pihak desa, warga tidak segan lagi untuk melapor atau sekedar komunikasi.  Di samping  itu menurut mahasiswa merupakan trobosan baru untuk mengambil hati masyarakat dengan cara menyantuni yang nantinya kelak dapat di praktekkan mahasiswa ketika sudah terjun di masyarakat.

Penulis kkn kolaboratif #2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun