Mohon tunggu...
Desa menampu
Desa menampu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN Kolaborasi #2 007

Mahasiswa KKN Kolaborasi #2 007

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolaboratif #2 Kelompok 07 Mendukung Program Desa Menampu Berupa Tahlil Bersama di Rumah Warga

30 Juli 2023   23:36 Diperbarui: 30 Juli 2023   23:47 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MAHASISWA KKN KOLABORATIF #2  KLP:07 MENDUKUNG PROGAM DESA MENAMPU BERUPA TAHLIL BERSAMA DI RUMAH WARAGA YANG MENINGGAL DUNIA

Menampu-Gumukmas (24/07/2023) Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) kolaboratif #2 kelompok 07 mengikuti kegiatan rohani berupa tahlil singkat yang rutin di lakukan oleh perangkat desa kepada warga yang terkena musibah (keluarga yang meninggal dunia).  yang di lakukan setiap hari senin jam 09.00 wib. Kegiatan ini di ikuti oleh semua perangkat desa meliputi kasun dan Rt RW.

Dalam mengikuti kegiatan tahlil ini mahasiswa diharapkan bisa membuat dan menanamkan pribadi yang lebih baik serta diajarkan agar saling menghormati dan saling menghargai antar sesama, melihat secara langsung bagaimana tata cara adab dan budaya bertamu warga menampu yang baik, sehingga bisa meniru dan mengikutinya.

Sebelum acara di mulai, bapak kepala desa Bapak H. AAN Rofii menyampaikan kepada tuan rumah bahwa tujuan bertamu ini pertama yaitu silaturrohim, dan perkenalkan kami perangkat desa serta adik-adik mahasiswa hendak bertakziah (menyenangkan),  yang ke 2 ijinkan kami hendak berbela sungkawa kepada al-marhum/mah dengan mendoakan semoga di ampuni segala dosanya dan di terima segala amal baiknya dengan membaca-kan tahlil.sebelum tahlil di mulai biasanya kepala desa berpesan kepada tuan rumah agar tidak merepotkan, tidak perlu di beri jamuan layaknya tamu.  

Setelah tahlil di baca di tutup dengan doa kepala desa beserta perangkat-perangkatnya langsung berpamitan. sebab adat desa menampu orang yang takziah biasanya di buatkan makanan dan minuman. Nah, untuk menghindari itu agar tidak merpotkan kepala desa langsung berpamitan.  Mahasiswa belum lama tinggal di daerah ini dan izin ikut berbaur dengan warga asli serta mengikuti Tahlil yang ada. 

Warga menerima mahasiswa dengan tangan terbuka dan menawarkan persaudaraan dengan tanpa syarat.    Keikut sertaan mahasiswa KKN kolaboratif #2 kelompok 07   dengan perangkat desa menampu memberikan pengamalan baru bagi mahasiswa KKN . Selain memberikan pengalaman ajaran agama lewat keikutsertaan anggota KKN dalamberdzikir, juga mendapat semangat baru dalam melakukan aktivitas ataupun program kerja yang belum terlaksanakan di desa tersebut.

Tahlil di pimpin dengan cara bergantian, mahasiswa juga di persilahkan untuk memimpin tahlil ataupun doa, agar nantinya mahasiswa siap terjun di masyarakat dan siap mental dengan bekal ilmu kemasyarakatan.

Yang menarik, perangkat desa bukan hanya silaturrohim mendoakan saja, tetapi juga memberikan santunan berupa Air mineral 10 kardus kepada setiap warga yang meninggal dunia beserta amplop yang langsung di berikan oeh kepala desa kepada tuan rumah. Tentu warga sangat berterimakasih dengan di sapa langsung oleh pejabat desa, apalagi di tambah di berikan santunan.  Mahasiswa yang akrab di panggil Mahalli berpendapat, acara ini remeh tapi mengena, sebab warga merasakan di sapa dan di perhatikan langsung oleh kepala desanya.

dokpri
dokpri

Sebagai warga masyarakat islam tahlilan merupakan salah satu tradisi turun temurun yang diajarkan oleh para kyai pada zaman dahulu hingga saat ini. Kegiatan tahlil dan pembacaan Yasin terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Menampu Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember. Masyarakat Desa Menampu pada umumnya melaksanakan kegiatan tahlil ini setiap malam Jum'at. Rutinan ini dilaksakan dengan berkeliling dari rumah ke rumah. Dalam satu kali putaran, setiap rumah biasanya mendapat jatah satu kali sebagai tuan rumah.

Kegiatan tahlil ini diawali dengan membaca Yasin yang dipimpin oleh seorang Kyai, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tahlil. Meskipun sebagian ulama mengatakan bahwa tahlil itu sebuah bid'ah (perbuatan yang tidak pernah di lakukan Rasulullah SAW) namun masyarakat Desa menampu pada umumnya, menyakini bahwa tahlil merupakan amanah yang akan mendatangkan keberkahan.

Selain sebagai bentuk rasa syukur, adanya tahlil rutin ini juga bisa menambah tali silaturahmi antar warga. Sangat jarang warga dapat berkumpul dan saling bertatap muka seperti kegiatan tahlilan ini, mengingat kesibukan masing-masing warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun