Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif 026
KKN Kolaboratif 026 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN Kolaboratif Kelompok 026, Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Biosaka: Elisitor Tanaman sebagai Jawaban Permasalahan yang Dihadapi Petani?

12 Agustus 2023   20:52 Diperbarui: 12 Agustus 2023   20:53 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Biosaka/Dokpri

Dewasa ini, hari demi hari perkembangan teknologi salah satunya dari sektor pertanian semakin berkembang pesat. Hasil pertanian merupakan pilar utama dari setiap petani dan selalu menjadi sorotan mayoritas masyarakat pedesaan. Perkembangan tersebut dapat ditinjau dari segi teknologi yang digunakan dan teknik maupun metode yang diterapkan sehingga dapat berpengaruh pada hasil panen. 

Pada awalnya, mayoritas dari petani konvensional masih memanfaatkan produk yang berbahan dasar kimia karena dianggap lebih efisian dalam segi waktu dan pengaplikasian pada lahan. Akan tetapi, produk pertanian berbahan dasar kimia justru memiliki efek samping bagi tanaman. Oleh sebab itu, diperlukan solusi yang dapat dimanfaatkan oleh petani serta memiliki tingkat efisien waktu dan pengaplikasian lebih baik.

Salah satu dari alternatif yang dicanangkan yaitu pembuatan produk Biosaka. Biosaka merupakan produk pertanian yang memanfaatkan tanaman seperti dedaunan dan jenis rerumputan yang masih dalam masa pertumbuhan optimal. Biosaka memiliki kemiripan peran seperti ZPT dan dapat memicu respon morfologi dan fisiologi tanaman sehingga menghasilkan tanaman yang lebih baik. 

Pengaplikasian Biosaka/Dokpri
Pengaplikasian Biosaka/Dokpri

Pembuatan biosaka juga tergolong mudah yang hanya membutuhkan dua jenis bahan yaitu air dan tanaman. Penggunaan Biosaka dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang memiliki efek samping jika berlebihan penggunaannya. Selain itu, Biosaka dapat menghemat biaya dalam pemanfaatan maupun pemeliharaan tanaman. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun