Devi Gustinasari dari STKIP Muhammadiyah OKU Timur, Siska Lelani dari Universitas Muhammadiyah Semarang, dan Banuwati Kartika Sari dari Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mahasiswa tersebut dibimbing oleh Doktor dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo yakni Dr. Fatkhur Rohman Albanjari, M.E. Kegiatan yang dilakukan setiap hari kamis tersebut mengajarkan baris-berbaris dengan baik dan benar. Bahkan tak segan mereka membagikan hasduk gratis bagi siswa yang bisa menjawab kuis atau melakukan gerakan yang sudah diajarkan dengan benar.
13 Februari 2024, Malaysia - Salah satu program kerja yang dijalankan oleh ketiga mahasiswa KKN Initernasional yakni kegiatan pramuka pada anak-anak imigran di Sanggar Belajar (SB) Kampung Bharu, Malaysia. Tiga mahasiswa gabungan dari berbagai universitas diantaranya;Program Pramuka ini sangat didukung oleh pengelola SB Kampung Bharu yakni Bapak Supardi Yoga Kaman. Beliau menuturkan "Kegiatan ini sangat bagus membentuk karakter anak-anak imigran dan perlu dilanjutkan seterusnya". Dukungan dari pengelola tersebut memberikan semangat kepada ketiga mahasiswa KKN Kemitraan Internasional untuk mengajarkan lebih detail tentang kepramukaan. Pramuka merupakan pendidikan kepanduan yang sifatnya nonformal ini juga harus dikenalkan kepada anak-anak imigran sejak dini. Bagi Ketiga Mahasiswa tersebut pramuka ini adalah gerakan yang bertujuan untuk membenuk karakter kepemimpinan, kepribadian dan ketrampilan siswa SB Kampung Bharu.
 Melalui latihan kepramukaan bersama Mahasiswa KKN Kemitraan Internasional diharapkan bisa menciptakan kemajuan sikap kepemimpinan dalam praktik sehari-hari. Beberapa kegiatan yang diajarkan oleh mahasiswa kepada siswa SB Kampung Bharu yaitu Baris-berbaris (Hadap kanan, hadap kiri, balik kanan, hormat bendera, posisi siap, posisi istirahat di tempat) Dari pelatihan baris -- berbaris kami selaku pengajar memberikan pemahaman lebih mendalam kepada siswa tidak hanya mengenai teknik baris berbaris, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai disiplin dalam berbagai aspek kehidupan, seperti waktu, dan kerapian.
Siswa tidak hanya diajarkan tentang teknik dan tata cara baris berbaris, melainkan juga dibimbing untuk memahami pentingnya disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mencakup kedisiplinan dalam memanfaatkan waktu dengan baik, serta dalam hal kerapian, sebagai bagian dari nilai-nilai disiplin, juga menjadi fokus dalam latihan ini. Dengan demikian, mereka dapat membentuk kepribadian yang rapi dan teratur, yang akan membantu mereka dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Secara keseluruhan, latihan ini bukan hanya tentang teknik baris berbaris saja, melainkan sebuah wadah pembentukan karakter pemimpin masa depan bagi siswa SB Kampung Bharu. Harapannya agar anak-anak imigran di Malaysia lebih disiplin dan lebih fokus dalam melaksanakan suatu hal dimasa yang akan datang. (Ka-De-Si)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H